Pulau Punjung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), bergerak cepat membantu warga korban bencana di Kabupaten Pasaman Barat dengan melakukan penggalangan dana kemanusiaan dari para aparatur sipil negara (ASN) di jajaran pemkab setempat.

"Sesuai instruksi Bupati agar merespon cepat musibah di Pasaman Barat, kami sudah membuat surat edaran yang dibuat atas nama Sekda untuk ASN agar menggalang dana kemanusiaan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Dharmasraya, Adlisman di Pulau Punjung, Jumat.

Menurutnya, gerakan itu didasari semangat kemanusiaan untuk membantu sesama manusia yang mengalami musibah. Harapannya bantuan yang akan disalurkan nanti akan meringankan penderitaan korban bencana.

Ia menjelaskan penggalangan dana akan dilakukan dalam waktu beberapa hari ke depan, sebagai langkah awal difokuskan kepada seluruh pegawai di lingkup pemda hingga camat dan wali nagari.

Baca juga: BMKG: Segmen angkola sesar Sumatra mampu picu gempa hingga M 7,6

Baca juga: Kapolri memerintahkan jajaran gerak cepat bantu korban gempa Pasaman


Imbauan serupa juga dialamatkan kepada masyarakat, organisasi masyarakat, dan komunitas lainnya untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terkena musibah di Kabupaten Pasaman Barat.

Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melaporkan dua orang meninggal dunia dan 20 orang luka-luka akibat gempa bermagnitudo (M) 6,1 di Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat pagi.

"Ternyata sudah ada korban jiwa, yaitu di Kabupaten Pasaman Barat, sudah ada data yang menyatakan dua orang meninggal dunia, 20 orang luka-luka. Itu data sementara," ujar Suharyanto, dalam konferensi pers diikuti secara daring di Jakarta.

Dia mengatakan akan terus berkoordinasi dan mengumpulkan data-data

Gempa bumi bermagnitudo 6,1 mengguncang wilayah Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa yang berlokasi di 0.15 derajat Lintang Utara, 99.98 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.*

Baca juga: Gempa menyebabkan satu balita terluka dan tujuh bangunan rusak di Agam

Baca juga: Pasien RSAM dievakuasi dan dirawat di tenda darurat setelah gempa

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022