Simpang Empat,- (ANTARA) -
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, segera menyalurkan bantuan program penghidupan atau nafkah bagi kelompok masyarakat dari  bantuan gempa Palang Merah Spanyol di daerah itu.
 
Kepala Markas PMI Pasaman Barat Rida Warsa di Simpang Empat, Senin, mengatakan program yang dinamakan livelihood tersebut diluncurkan pihaknya dengan pendekatan ketika seseorang atau sekelompok orang harus memenuhi kebutuhannya untuk peningkatan kualitas hidup.
 
"Untuk bantuan tahap II ini, pendanaannya dibantu dari Spanish Red Cross (SRC) atau Palang Merah Spanyol melalui PMI Pusat yang nantinya akan bertindak sebagai pengawas program agar berjalan sesuai rencana dan target yang ditentukan," ungkapnya.
 
Ia menjelaskan saat ini pihaknya sudah melakukan pelatihan bagi relawan yang akan ditunjuk sebagai fasilitator, seluruhnya akan diterjunkan untuk mendampingi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Baca juga: Pemkab Pasaman Barat turunkan tim verifikasi data rumah korban gempa

Baca juga: Pemkab Pasaman Barat percepat proses verifikasi rumah korban gempa
 
Pihaknya bersama PMI Pusat terlebih melakukan tahapan vulnerability and capacity assessment (VCA) atau asesmen kerentanan dan kapasitas bagi kelompok masyarakat sasaran.
 
"Metode yang digunakan pada pelaksanaan program tersebut adalah Participatory Rural Appraisal (PRA), sebuah metode pendekatan pembangunan yang sesungguhnya berbasis pada keterlibatan masyarakat secara menyeluruh mulai dari studi awal, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi," katanya.
 
Pihaknya menekankan paket bantuan livelihood yang diberikan benar-benar sudah sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masyarakat penerima manfaat dan akan berbanding lurus dengan naiknya kualitas hidup masyarakat sebagai dampak positif yang menjadi tujuan program tersebut.
 
Menurutnya untuk paket program bantuan livelihood tahap kedua itu pihaknya menyasar kelompok masyarakat yang berada di tiga wilayah kenagarian atau desa adat di Kecamatan Talamau itu.
 
Ia menjelaskan kelompok masyarakat Tonang Udang Jorong Benteng Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau, Tabek Sirah Nagari Kajai Selatan yang bersifat lanjutan karena sebelumnya telah mendapatkan bantuan serupa dari sejumlah donatur.
 
Lalu kelompok masyarakat Jorong Timbo Abu, Nagari Kajai, yang masih dalam tahap pengajuan untuk disetujui dan
 
kelompok masyarakat di Nagari Kajai Selatan yang juga masih dalam tahap pengusulan.
 
Ia menyebutkan berdasarkan informasi dan persiapan yang dilakukan pihaknya, dijadwalkan paket bantuan tersebut mulai dilaksanakan sesuai tahapan dan alur kerja yang sudah disusun pada pekan kedua November 2023 dalam bentuk rencana aksi masyarakat secara partisipatif.
 
Ia menjelaskan setelah gempa 25 Februari 2022, masyarakat yang terdampak bencana di Kecamatan Talamau, terpantau banyak yang terjerat hutang karena menurunnya kualitas hidup mereka setelah dihantam bencana gempa itu.
 
Menurut Rida, fakta tersebut menjadi salah satu pertimbangan pihaknya untuk kembali mengupayakan solusi melalui program livelihood itu sebagai salah satu bentuk kepedulian dan ikhtiar PMI bersama segenap relawan.
 
Ia mengharapkan program yang diluncurkan itu diharapkan akan tetap terjaga keberlangsungannya dan bisa dikembangkan kualitas dan kuantitasnya secara mandiri oleh masyarakat penerima manfaat secara berkesinambungan.
 
Nantinya, program tersebut juga akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat lingkungan sekitar dan diyakini akan mampu memberikan efek peningkatan kualitas hidup mulai dari kelompok terkecil dan diharapkan meluas hingga kelompok yang lebih besar.*

Baca juga: Kunjungan wisata pantai di Pasaman Barat menurun diduga dampak gempa

Baca juga: Pemkab Pasaman Barat harapkan alat peringatan dini tsunami berfungsi

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023