Padang (ANTARA) - PT Semen Padang mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) membantu penanganan korban gempa di Pasaman Barat untuk mendata kebutuhan kerusakan dan kebutuhan masyarakat terdampak gempa.

"Hari ini kami kirim kawan-kawan TRC Semen Padang ke lokasi bencana gempa untuk mendata kerusakan dan juga kebutuhan para korban bencana, serta berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat," kata Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri yang didampingi Kepala Unit CSR Rinold Thamrin di Padang, Jumat.

Menurut dia, setelah berkoordinasi, TRC Semen Padang kemudian akan melakukan pendataan terkait apa saja kebutuhan para korban gempa, dan titik-titik mana saja yang akan dibantu oleh PT Semen Padang nantinya.

Hasil pendataan dari tim advance TRC Semen Padang itu, kemudian akan dilaporkan ke manajemen PT Semen Padang. Setelah itu, barulah disiapkan bantuan untuk dikirim ke lokasi bencana gempa.

Baca juga: Pemkab Dharmasraya galang dana bantu korban gempa Pasaman Barat

Baca juga: BMKG: Segmen angkola sesar Sumatra mampu picu gempa hingga M 7,6


"Insya Allah, bantuan yang segera kami kirim itu berupa sembako. Tapi apa saja jenis sembako yang akan dikirim, itu yang sedang kami tunggu dari tim advance yang diberangkatkan hari ini," ujarnya.

Selain sembako, Oktoweri juga menyampaikan PT Semen Padang nantinya juga akan mengirim satgas TRC Semen Padang untuk membantu pihak terkait maupun korban dalam melakukan penanggulangan bencana pascagempa.

Pengiriman sembako dan satgas TRC itu, merupakan kewajiban PT Semen Padang melalui program CSR perusahaan, dan juga perintah dari Kementerian BUMN kepada BUMN untuk ikut berpartisipasi membantu penanggulangan bencana gempa Pasaman.

"PT Semen Padang sebagai bagian dari Semen Indonesia Grup, punya TRC yang siap membantu penanggulangan bencana, seperti membantu pihak terkait dalam membersihkan puing-puing reruntuhan gempa dan juga ikut serta dalam mendistribusikan bantuan," kata dia.

Sebelumnya PMI Kabupaten Pasaman Barat mencatat tiga korban meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang daerah itu, pada Jumat, berdasarkan data sementara yang dihimpun di lapangan.

"Sampai Jumat siang, tercatat tiga orang meninggal dunia, luka parah 10 orang, luka ringan 50 orang," kata Ketua markas PMI Pasaman Barat Rida Warsa.

Selain korban jiwa, PMI juga mencatat terdapat 100 rumah rusak berat dan 300 rumah rusak ringan.

Kemudian terdapat 5.000 jiwa warga yang mengungsi di 35 titik dan sarana umum seperti masjid dan perkantoran juga rusak.

Saat ini PMI Pasaman Barat fokus melakukan evakuasi korban dengan ambulans, melakukan penilaian awal pendirian pos kesehatan dan distribusi tenda.

Rida menyampaikan kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini adalah tenda pengungsian berupa tenda barak dan tenda keluarga, terpal, tim kesehatan, dapur umum, makanan siap saji, air minum, selimut, tikar dan family kit.

Ia mengakui kendala yang dihadapi dalam penanganan setelah gempa adalah jalur komunikasi selular dan kabel terputus ke lokasi bencana serta jaringan listrik terputus.*

Baca juga: Kapolri memerintahkan jajaran gerak cepat bantu korban gempa Pasaman

Baca juga: Gempa menyebabkan satu balita terluka dan tujuh bangunan rusak di Agam

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022