Miranshah, Pakistan (ANTARA News) - Serangan pesawat tak berawak AS terhadap sebuah kendaraan di kawasan suku Pakistan baratlaut Senin menewaskan empat militan, kata sejumlah pejabat keamanan.

Pesawat itu menembakkan dua rudal yang menghantam sebuah kendaraan dan sebuah tempat penginapan milik sesepuh suku setempat di daerah Nurak, Waziristan Utara, kata pejabat-pejabat Pakistan itu kepada AFP.

"Pesawat tak berawak itu menembakkan dua rudal ke kendaraan tersebut dan menewaskan sedikitnya empat militan dalam serangan itu," kata seorang pejabat keamanan yang tidak bersedia disebutkan namanya.

"Sebuah tempat penginapan milik seorang sesepuh suku setempat juga hancur dalam serangan itu. Namun, belum diketahui apakah ada orang di dalam tempat itu saat serangan tersebut," tambahnya.

Nurak terletak 20 kilometer sebelah timur Miranshah, kota utama di distrik Waziristan Utara, yang dianggap sebagai markas militan.

Pejabat itu mengatakan, laporan-laporan sebelumnya mengatakan bahwa sekelompok militan sedang melakukan perjalanan dengan kendaraan tersebut ketika serangan udara itu dilakukan.

Dua pejabat lain intelijen Pakistan mengkonfirmasi serangan udara itu dan jumlah korban tewas.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan lebih dari 20 serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei.

Penyerbuan AS terhadap tempat Osama itu telah membuat malu dan marah militer Pakistan dan menambah ketegangan antara kedua negara tersebut.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 670 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu. Pada 2009, 45 serangan semacam itu menewaskan 420 orang, menurut hitungan AFP.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaida dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaida melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaida dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak, demikian AFP.

(M014)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011