berbeda itu niscaya, namun tak berarti harus saling menjatuhkan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak masyarakat untuk mencari titik temu ketimbang melebarkan perbedaan, yang disampaikannya dalam memperingati Isra Miraj 1443 Hijriah/2022 Masehi.

"Spirit Isra Miraj tak sebatas catatan sejarah, namun bisa kita jadikan sebagai renungan dan motivasi diri untuk terus tumbuh dengan meningkatnya kohesi sosial. Mari kita menjadi bagian bangsa Indonesia yang concern mencari titik temu daripada melebarkan perbedaan," kata Menag dalam peringatan Isra Miraj yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Dalam peringatan Isra Miraj kali ini dihadiri secara daring oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan ormas Islam, dan sejumlah duta besar negara sahabat.

Baca juga: Haedar: Isra Miraj momentum perbaiki relasi kemanusiaan dan ketuhanan
Baca juga: Gubernur Kalteng ajak umat Islam implementasikan makna Isra Miraj

Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad 1443H tingkat kenegaraan diisi dengan tausiyah yang disampaikan Buya Arrazy Hasyim, pengasuh Ribath Nouraniyyah Hasyimiyyah.

"Isra Miraj adalah bagian penting dalam sejarah kebudayaan Islam. Peristiwa agung ini merupakan awal disyariatkannya ibadah shalat lima waktu, di mana Nabi SAW menegaskan bahwa shalat adalah tiang agama," kata Yaqut.

​​​​Menurut Menag, hasil perjalanan Isra Miraj Rasulullah berupa shalat memiliki kandungan makna bahwa nilai-nilai ketuhanan harus diseimbangkan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

​​​Nilai ketuhanan dan kemanusiaan menyatu dalam sikap dan perilaku masyarakat Indonesia, sehingga menjadi perekat bangsa di tengah kompleksitas perbedaan yang tak semua bangsa mampu melewatinya dengan baik.

"Berbeda itu niscaya, namun tak berarti harus saling menjatuhkan. Sebuah bangunan yang indah lahir dari berbagai peran para pekerja yang berbeda-beda, namun semuanya berjalan dalam satu spirit, yaitu menjadikan bangunan nampak indah dan kokoh. Begitulah perumpamaan untuk dapat kita renungkan bersama," kata dia.

Baca juga: Presiden Jokowi ucapkan selamat memperingati Isra Miraj 1443 H
Baca juga: Ulama Aceh imbau warga tak abaikan prokes saat peringati Isra Miraj

Menag menjelaskan dalam sejarah Islam, Indonesia sangat erat menjalin hubungan antara agama dan negara. Begitu pula ajaran Islam telah melebur dalam berbagai aspek kebudayaan dan nilai-nilai kehidupan masyarakat.

"Sungguh sangat mengagumkan, dari Sabang hingga Merauke kita dapat menyaksikan cara berislam yang begitu indah bersanding dengan budaya bangsa, kita juga dapat merasakan nilai-nilai persaudaraan kebangsaan hingga kini masih terjaga dengan baik," kata dia.

Baca juga: Pagar Nusa NU: Isra Miraj harus jadi refleksi politik kebangsaan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022