"Kami mengharapkan perusahaan menyediakan angkutan mudik gratis sebagai wujud tanggungjawab sosial perusahaan kepada karyawannya," ujarnya saat menyerahkan paket sembako dalam rangka kegiatan Ekspedisi Kesra Nusantara 2011 di Kantor Walikota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Kamis.
Ia mengatakan, pemerintah pusat menyampaikan penghargaan tinggi bagi perusahaan yang rela menyisihkan sedikit keuntungannya untuk menyediakan sarana transportasi mudik karyawannya.
Menurut dia, pada 2011 terdapat sekitar 16 juta orang pemudik dari berbagai tempat di seluruh Indonesia, melalui darat, laut dan udara menuju tempat asalnya masing-masing.
"Kami akan meningkatan keselamatan, kenyamanan dan keamanan para pemudik karena mereka semua adalah warga negara Indonesia yang wajib dilindungi selama mudik lebaran," katanya.
Ia menjelaskan, ke depannya diharapkan semakin banyak perusahaan yang mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memfasilitasi kegiatan mudik lebaran bersama bagi seluruh karyawannya.
Menurut dia, banyak hal positif dapat diperoleh seperti mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas selama masa mudik lebaran,
"Selama ini tingkat kecelakaan tertinggi adalah pengguna sepeda motor mencapai 67 persen dari seluruh kejadian kecelakaan di jalan," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah akan melakukan upaya menekan jumlah kecelakaan di jalan dengan mengajak seluruh perusahaan menyediakan angkutan massal untuk mudik bersama bagi para karyawannya.
Angkutan massal tersebut, katanya, diharapkan lebih berjalan efektif menekan jumlah kecelakaan yang saat ini masih tinggi.
"Kami mengharapkan kedepannya program mudik gratis dapat berlangsung berkesinambungan dan menjadi agenda perusahaan untuk meningkatkan kesejjahteraan karyawannya," katanya.
Ia menilai mudik lebaran bersama merupakan langkah positif untuk menegakkan keharmonisan keluarga dan membangkitkan budaya bangsa yaitu kegotongroyongan.
Menko Kesra mengimbau kepda para pemudik untuk tidak membawa sanak saudaranya hijrah ke kota tempatnya bekerja karena akan menimbulkan masalah sosial serius.
(T.KR-DSD/I013)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
