Cirebon (ANTARA News) - Memasuki H-4 Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriyah jalur utama mudik pantai utara Cirebon, Jawa Barat, masih tetap didominasi sejumlah pemudik sepeda motor.

Iring-iringan pemudik sepeda motor yang melintasi Kota dan Kabupaten Cirebon terhenti dan menumpuk di beberapa lampu merah dan penyempitan jalan juga akibat pasar tumpah yang terjadi di pasar tradisional Plered, perjalanan mereka sempat terhambat, namun kembali lancar setelah petugas berhasil mengurainya.

Endang petugas Dinas Perhubungan Kota Cirebon di Terminal Harjamukti Cirebon kepada wartawan, Jum`at, mengatakan, jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua sejak pagi hingga malam tetap mendominasi arus mudik Lebaran tahun ini, di persimpangan terminal mereka menumpuk.

Dia menambahkan, pemudik roda dua yang melintas Pantura Cirebon diperkirakan setiap tahun terjadi peningkatan cukup tajam, jumlah mereka semakin padat terlihat saat menunggu giliran lampu merah, lima tahun lalu iring-iringan pemudik tersebut masih normal.

Menurut dia, perjalanan dengan kendaraan roda dua cukup hemat, namun keselamatan pengendara perlu diperhatikan karena jika perjalanan jauh stamina cepat lelah, mereka harus memperhitungannya, selain itu yang paling ditakutkan membonceng balita dan barang berlebihan.

Usman salah seorang pemudik roda dua di Jalan Ahmad Yani Kota Cirebon mengaku, perjalanan dengan sepeda motor dari Jakarta menuju Brebes terasa melelahkan, namun dibandingkan dengan naik angkutan umum lebih ekonomis roda dua, selain itu bisa istirahat dimana pun tempatnya sesuai kehendak kita.

Dia menambahkan, perjalanan dari Jakarta hingga tiba di Kota Cirebon pada malam hari cepat karena terhindar dari kemacetan pasar tumpah, keramaian warga Pantura, dirinya mengaku berangkat dari Jakarta sekitar pukul 17.00 WIB, tengah malam istirahat sementara di Jalan Ahmad Yani, menunggu subuh supaya badan kembali segar.

Perjalanan sepanjang jalur Pantura mulai dari Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, malam ini lancar meski kepadatan kendaraan mulai terjadi sepanjang jalan tersebut, namun dirinya yakin dengan modal sabar dan selalu menjaga stamina perjalanan hingga ke kampung halaman selamat.

Dia menambahkan, memilih perjalanan malam hari menghindari udara pantura yang cukup panas selain itu kendaraan malam hari sedikit menurun dibandingkan siang hari, meski sering melintas di jalan berlubang dan bergelombang, sehingga membahayakan bagi pemudik roda dua.

Sementara itu Komar pemilik warung dadakan di jalur utama Pantura Kota Cirebon mengaku, penjualan makanan dan minuman memasuki H-4 meningkat dibandingkan sebelumnya karena jumlah pemudik kini semakin padat terutama mereka pemudik roda dua. (ANT061/S006/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011