Samarinda (ANTARA News) - Sebanyak empat rumah dilaporkan kembali ambles ke Sungai Mahakam di Desa Sebulu Ilir, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat dini hari.

"Beberapa saat yang lalu, tepatnya sekitar pukul 01.45 Wita empat rumah kembali ambles ke Sungai Mahakam sehingga total rumah yang tenggelam sudah 17 unit," ungkap Kapolsek Sebulu AKP Andre Anas yang dihubungi dari Samarinda, Jumat dinihari.

Hingga Jumat dinihari lanjut Andre Anas polisi dibantu warga setempat masih terus berjaga-jaga untuk mengantisipasi amblesnya rumah warga lainnya di sekitar lokasi.

"Warga yang tinggal di sekitar lokasi amblesnya rumah tersebut sudah dievakuasi sebab tidak menutup kemungkinan retakan tanah yang menyebabkan amlesnya rumah warga itu akan bertambah panjang," katanya.

Polisi bersama Muspika Sebula telah membangun dua posko sebagai lokasi penampungan sementara warga yang rumahnya ambles.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sedikitnya 21 kepala keluarga terpaksa dievakuasi akibat rumah mereka tenggelam ke dasar sungai, katanya.

Menurut dia, sejak sebulan lalu sudah terlihat ada retakan pada tanah di tepian Sungai Mahakam sehingga warga setempat sudah menduga adanya ancaman longsor.

"Puncaknya, pada Kamis (25/8) malam sekitar pukul 21.00 Wita, retakan tanah itu semakin mengkhawatirkan dan kemudian longsor sehingga 12 rumah di sepanjang retakan tersebut ambles ke Sungai Mahakam. Satu rumah warga kembali ambles sekitar pukul 23.30 Wita," katanya.

Di antara warga yang kehilangan rumahnya dalam bencana itu adalah Toni, Acun, Koing, Rifai, H Sahbudin, Kamran, almarhum Monot, Yayan, Nuar dan Sus, katanya.

"Sebanyak 21 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dan mereka saat ini ditampung di dua posko di Desa Sebulu Ulu dan Sebulu Ilir. Sebagian lagi menginap di masjid desa," katanya.

Kondisi air Sungai Mahakam pada Kamis malam terlihat normal dan cuaca di Desa Sebulu Ilir pun cerah, kata Andre Anas.

Menurut warga Desa Sebulu Ilir, Bambang, saat peristiwa naas itu terjadi, suasana desa sedang ramai karena banyak warga yang baru selesai melaksanakan salat Tarawih.

"Tiba-tiba, sejumlah rumah warga yang berada sepanjang 100 meter di tepian Sungai Mahakam langsung ambles. Beberapa warga tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka karena peristiwa tersebut berlangsung sangat cepat," kata Bambang yang rumahnya berada sekitar 500 meter dari lokasi.

Bencana longsor itu tidak hanya menelan 13 rumah warga tetapi juga memutus ruas jalan sepanjang 100 meter, katanya. (A053/M026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011