Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengetahui laporan dalam laman Wikileaks tentang sejumlah menteri yang disebut sebagai teman baik atau sekutu Amerika Serikat.

"Ya sudah tahu beliau, tapi tidak dilaporkan secara langsung," kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, setelah buka puasa bersama yang dihadiri oleh Presiden Yudhoyono dan beberapa pimpinan media massa.

Meski demikian, katanya, Presiden belum ada rencana untuk memanggil sejumlah menteri yang disebut dalam laporan Wikileaks itu.

Julian menegaskan, tidak ada yang negatif dalam laporan itu. Menurut dia, jika menteri memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat, maka itu berarti tidak ada masalah dengan adidaya itu.

"Pengertian sekutu di sana berarti tidak ada gesekan atau tidak ada masalah politik dengan Amerika Serikat. Itu baik-baik saja," katanya.

Dia kemudian mencontohkan ketika Marty Natalegawa mendapat ucapan selamat dari pejabat Amerika Serikat ketika terpilih menjadi Menteri Luar Negeri. Menurut dia, itu adalah hal yang wajar dalam diplomasi antarnegara.

"Kalau dikatakan Pak Marty Natalegawa sebagai Menlu yang didukung penuh oleh pihak Amerika Serikat karena kedekatan yang bukan secara institusional, saya kira itu terlalu berlebihan," katanya.

Julian juga menyebut kedekatan Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta dengan sejumlah pihak di Amerika Serikat adalah hal yang positif dalam konteks persahabatan dua negara.

Selain itu, katanya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga memiliki lingkup pergaulan yang luas sejak menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Memiliki hubungan baik dengan pejabat di Amerika Serikat itu baik juga kan," katanya.
(F008*D013*P008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011