Pasar khawatir seiring berlanjutnya konfrontasi di Ukraina setelah gagalnya kesepakatan Rusia - Ukraina kemarin dan sanksi-sanksi dari negara-negara barat terhadap aset-aset Rusia
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore, ditutup melemah seiring berlanjutnya ketegangan geopolitik di Ukraina.

Rupiah ditutup melemah 55 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp14.390 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.335 per dolar AS.

"Pasar khawatir seiring berlanjutnya konfrontasi di Ukraina setelah gagalnya kesepakatan Rusia - Ukraina kemarin dan sanksi-sanksi dari negara-negara barat terhadap aset-aset Rusia mendorong Putin kembali menggerakkan militernya di Ukraina," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Sikap hati-hati pelaku pasar telah menopang dolar AS menguat sejak kemarin di tengah kekhawatiran serangan Rusia di Ukraina yang berlanjut dapat memicu kelangkaan minyak mentah sehingga menghambat upaya pemulihan ekonomi pascawabah COVID-19 secara global.

Eskalasi perang yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina terus mendorong investor ke aset safe haven.

Serangan baru di kota-kota besar Ukraina memberi tekanan pada indeks global dan memicu permintaan untuk aset aman.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.364 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.351 per dolar AS hingga Rp14.393 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp14.373 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.350 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Rabu pagi melemah 32 poin
Baca juga: Rupiah dan ringgit menguat, ditopang harga energi-sawit dan reli saham
Baca juga: Rupiah menguat dibayangi kekhawatiran dampak perang di Ukraina

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022