Nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah hari ini terhadap dolar AS, meskipun sentimen pasar sudah terlihat lebih positif terhadap aset berisiko
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat dibayangi kekhawatiran dampak perang di Ukraina.

Rupiah bergerak menguat 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.360 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.382 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah hari ini terhadap dolar AS, meskipun sentimen pasar sudah terlihat lebih positif terhadap aset berisiko," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pelaku pasar masih mengkhawatirkan dampak negatif perang di Ukraina terhadap perekonomian global.

Ariston menilai, Rusia masih jauh dari kata mundur. Rusia terlihat masih berupaya masuk ke ibukota Ukraina. Perang kelihatannya belum akan berakhir dan upaya diplomasi belum berhasil.


Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat 22 poin

Sanksi ekonomi yang lebih berat yang diterapkan oleh AS dan sekutunya kepada Rusia, belum menyurutkan langkah Rusia untuk terus menyerang Ukraina.

"Perang yang lebih lama dikhawatirkan akan berdampak negatif ke perekonomian global. Kenaikan harga energi dan komoditi yang mendorong inflasi bisa menekan pemulihan ekonomi," ujarnya


Baca juga: Rupiah akhir pekan menguat, dibayangi konflik Rusia-Ukraina

Dari dalam negeri, data inflasi dan indeks PMI aktivitas manufaktur Februari akan dirilis pada hari ini. Inflasi yang tinggi dan data PMI yang di bawah ekspektasi, lanjutnya, berpotensi menekan nilai tukar rupiah dan begitu pula sebaliknya.

"Inflasi yang tinggi bisa menurunkan daya beli masyarakat dan menekan pertumbuhan ekonomi," katanya.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi bergerak ke arah Rp14.400 per dolar AS dengan support di kisaran Rp14.350.


Baca juga: Rupiah menguat di tengah ekspektasi perang besar tak terjadi
Baca juga: Rupiah Jumat pagi menguat 8 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022