Bakauheni (ANTARA News) - Pendapatan pasukan merah atau kuli panggul di Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung mencapai Rp500 ribu per hari selama angkutan mudik Lebaran 1432 Hijriyah.

"Saat ini penumpang sangat ramai sehingga banyak yang membutuhkan untuk membawakan barang naik turun kapal," kata Marsudi salah satu pekerja pembawa barang yang ada di pelabuhan tersebut. Senin.

Ia mengatakan, dalam setiap membawakan barang tersebut mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp15.000 per orang tergantung banyak dan beratnya barang bawaan tersebut.

"Dalam satu kali membawakan barang bawaan bisa mengangkat milik dua sampai tiga orang dengan berat antara 30 sampai 60 kilogram," katanya,

Marsudi, yang telah bekerja selama empat tahun sebagai kuli panggul tersebut mengaku pendapatan sekarang ini cukup tinggi namun hanya berlangsung sebentar selama arus mudik dan arus balik saja.

Zulkarnaen, salah satu pekerja lainnya mengaku pendapatan rata-rata memang mencapai Rp500.000 dalam sehari semalam, bahkan terkadang lebih.

Kemudian, saat arus mudik ini lebih banyak penumpang yang turun dari kapal dibandingkan penumpang naik karena sebagain besar penumpang berasal dari pelabuhan Merak atau dari Jawa tujuan Sumatera.

Namun, saat arus balik nanti lebih banyak pemudik yang naik kapal karena penumpang lebih banyak dari Sumatera tujuan Jawa.

Para pekerja tersebut, katanya, dibawah naungan PT ASDP Indonesia Ferry dengan menyetor dari penghasilannya tersebut sebesar Rp30.000 per bulan.

"Sesuailah untuk sekedar membayar pajak karena telah memberikan lapangan pekerjaan tersebut," katanya.

Berdasarkan pemantauan, pasukan merah ini bekerja penuh dengan resiko karena saat kapal baru akan merapat sudah bergelantungan menaiki kapal feri meskipun tangga turun kapal belum dibuka.

Mereka berebut dan menyisir seluruh penumpang yang membawa barang bawaan berat untuk menawarkan jasa membawanya hingga terminal bus di Pelabuhan Bakauheni.

(ANT-048)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011