Pekanbaru (ANTARA News) - Ribuan masyarakat Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, tetap melakukan aksi pawai kendaraan mengelilingi jalan-jalan utama di pusat kota, meski Pemerintah melalui Menteri Agama memutuskan 1 Syawal atau Idul Fitri 1432 Hijriyah jatuh pada Rabu, 31 Agustus 2011.

Seorang warga Pekanbaru, Surya Adnan, yang ditememui saat mangkal di simpang Jalan Gajah Mada bersama ribuan pengendara sepeda motor lainnya mengatakan, dirinya terlanjur beranggapan bahwa malam takbiran jatuh pada Senin malam.

"Penetapannya juga sesuai dengan kalender nasional yang menyatakan kalau tanggal 30 dan 31 Agustus adalah Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah," katanya.

Surya mengatakan, mengingat telah ada penetapan kalender tersebut, dirinya bersama ratusan warga yang tinggal di sekitar lingkungan rumahnya pada Komplek Perumahan Bukit Mas Indah, Kecamatan Tengkerang Timur, berbondong mendatangi pusat perayaan malam Idul Fitri, yakni di Jalan Gajah Mada.

"Setelah nunggu dari jam tujuh  sampai jam sembilan malam, ternyata gema takbir tak kunjung berkumandang," ujarnya.

Informasi dari televisi, kata dia, hasil rapat keputusan Menteri Agama bersama para pemuka agama Islam menyatakan kalau Idul Fitri atau 1 Syawal jatuh pada 31 Agustus.

"Kami sedikit kecewa karena keputusan ini melenceng dari yang telah ditetapkan di kalender. Untuk meluapkan kekecewaan, kita tetap melakukan pawai meski belum takbiran," kata dia.

Warga Pekanbaru lainnya, Burhanuddin, mengatakan, untuk menyambut malam takbir, telah disiapkan ratusan kembang api berdaya ledak tinggi yang dibelinya seharga ratusan ribu rupiah per buahnya.

"Kita kecewa dengan keputusan penetapan Idul Fitri oleh pemerintah yang terlambat. Untuk meluapkannya, kita tetap meledakkan sebagian kembang api yang telah kita beli," ujarnya.

Sebagian warga pengendara terpantau juga memangkalkan sepeda motor dan mobilnya di beberapa titik yang menjadi pusat keramaian, seperti di simpang Jalan Gajah Mada, Diponegoro, Hangtuah, Rumbai dan Jalan Sam Ratulangi. Dibeberapa titik ini kebanyakan warga yang hendak bermalam takbir melampiaskan kekecewaannya dengan meledakkan petasan serta kembang api. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011