Lombok Barat, NTB (ANTARA News) - Sudah susah-payah bersiap diri, tiba-tiba saja pawai takbir yang dilombakan dibatalkan Bupati Lombok Barat, Zaini Arory. Protes warga dilancarkan, bukan dengan bicara atau teriakan, tapi tutup jalan alias memblokir jalan.

Itu dilakukan seratusan warga Desa Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, NTB, pada Selasa siang.  Tidak tanggung-tanggung, jalan yang ditutup itu jalan di depan Kantor Bupati Lombok Barat.

Mula pertama protes itu memang seolah murni karena pawai mobil hias dengan berbagai miniatur masjid bertengger di bak mobil-mobil itu. Tapi, ternyata ada "pesan sponsor" dari beberapa organisasi massa terkait kepemimpinan setempat.

Ngomong-ngomong, NTB memang dikenal dengan masjidnya. Mudah sekali menjumpai masjid dalam aneka ukuran dan bentuk di provinsi kepulauan itu; walau kebanyakan masjidnya berlantai dua terbuat dari bata.

Ketua Remaja Masjid Baituttohirin, Desa Dasan Geres, Ramli Haris, mengatakan, "Panitia sudah janji, apapun yang terjadi, pawai takbiran tetap dilaksanakan tadi malam. Tapi ternyata malah dibatalkan. Dan rencananya akan dilanjutkan nanti malam. Tapi tenyata malah pawai takbiran ditiadakan sama sekali."

Jadi mereka menuntut janji alias komitmen panitia pelaksana takbir keliling itu. Jelas menuntut, karena untuk menghias mobil-mobil dan ornamen serta kostum plus uang makan insan pengawak, diperlukan dana berjuta-juta rupiah.

Akibat dari pembatalan itu, kata Ramli, pihaknya tidak bisa mengikuti lomba dan merasa dirugikan oleh panitia karena persiapan mengikuti pawai takbiran menelan dana jutaan rupiah.

"Kami semata-mata tidak mencari juara, namun kami ingin merayakan pawai takbiran karena itu sudah menjadi tradisi setiap tahun. Saya dan beberapa ketua remaja masjid lainnya sepakat menanyakan masalah pembatalan dan ganti rugi," katanya. (KR-WLD)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011