Batam (ANTARA) - Tingkat hunian pasien COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Infeksi Pulau Galang di Kota Batam sebesar 74,57 persen, dan kebanyakan diisi oleh pekerja migran Indonesia yang baru pulang dari Malaysia dan Singapura.

"Okupansi RSKI 74,57 persen atau 343 orang. Penghuni PMI 334 orang, dan warga Batam sembilan orang. Kapasitas tempat tidur di sana 460," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, Jumat.

Ia menegaskan, seluruh PMI dan warga Batam yang dirawat di RSKI Pulau Galang terkonfirmasi positif COVID-19.

Dengan makin banyaknya PMI yang dirawat di RSKI Pulau Galang, maka warga Batam yang terkonfirmasi positif COVID-19 mendapatkan perawatan di rumah sakit lainnya. Padahal sebelumnya, ratusan warga Batam diisolasi di sana.

Baca juga: Okupansi pasien COVID-19 di RSKI Galang capai 66,96 persen

Baca juga: Pasien COVID-19 di RSKI Pulau Galang Batam bertambah menjadi 411 orang


Didi menegaskan, rumah sakit hanya boleh merawat pasien dengan kategori gejala menengah di berat.

"Yang bergejala ringan atau tanpa gejala tidak boleh dirawat di rumah sakit, karena memang juga tidak dapat diklaim ke kementerian," kata dia.

Sementara itu, Pemkot Batam belum menyiapkan lokasi isolasi terpadu COVID-19 selain asrama haji.

Menurut dia, Pemkot sudah tidak memiliki dana untuk membuat isolasi terpadu.

Sementara itu, berdasarkan laporan Satgas COVID-19 Kota Batam tercatat, 1.983 kasus aktif positif di daerah setempat pada Jumat.

Mereka yang masih aktif COVID-19, sebanyak 824 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri, 635 orang proses evakuasi, 318 orang isolasi terpadu di asrama haji, dan lainnya dirawat di 16 rumah sakit rujukan di penjuru kota.*

Baca juga: Jumlah pasien COVID-19 di RSKI Galang terus bertambah

Baca juga: Pasien COVID-19 dirawat di RSKI Pulau Galang capai 212 orang

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022