"Guna mencapai target selesai, pekerja yang semula berjumlah 120 orang ditambah menjadi 130 orang. Mereka akan didatangkan dari Pulau Jawa dan tiba bersama para pekerja yang pulang kampung," kata Tejo yang dihubungi dari Palembang, Sabtu.
Menurut dia, para pekerja itu akan tiba di Palembang pada 7 September, setelah menjalani libur lebaran selama satu pekan.
"Sesuai dengan komitmen para pekerja yang mau merampungkan pengerjaan stadion atletik dengan segera, sehingga mereka tidak berlama-lama dalam memanfaatkan libur lebaran ini," ujar dia.
Bahkan, kata dia, terdapat sejumlah pekerja yang sengaja tidak pulang kampung sebanyak 26 orang memilih tetap bekerja di Palembang, mengingat telah mendatangkan lima orang tenaga kerja profesional dari Hongkong untuk memasang lapangan karet sintetis.
Menurut dia, pengerjaan stadion atletik untuk lintasan utama telah mencapai 90 persen, dan dalam beberapa hari ke depan diperkirakan rampung secara total.
"Setelah merampungkan delapan lintasan utama, baru akan dilanjutkan dengan enam lintasan pada stadion pemanasan," ujar dia.
Tejo menambahkan, sembari mengerjakan stadion pemanasan itu, akan dilakukan pengerjaan akhir ("finishing") pada stadion atletik lintasan utama, seperti pengecatan dan penyelesaian pemasangan atap tribun dan pemasangan tempat duduk.
"Kami ditargetkan PB PASI harus selesai pada pertengahan September, karena pada 21-28 September akan digelar ajang tes event. Kami diminta fokus untuk menyelesaikan stadion lintasan utama terlebih dahulu. Stadion pemanasan bisa menyusul nanti setelah tes event selesai," ujar dia lagi.
Stadion Atletik Jakabaring merupakan venue SEA Games XXVI yang dikerjakan paling awal dibandingkan cabang-cabang olahraga lain.
Venue yang merupakan bantuan dari PT Pertamina sebesar Rp30 miliar itu, dimulai pengerjaannya pada 18 Agustus 2010.
SEA Games XXVI di Indonesia, upacara pembukaan dan penutupannya direncanakan di Palembang, dengan pelaksanaan pertandingan selain di Palembang juga di Jakarta. (ANT-037/M033/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
