kalau hujan pasti ada bunyi retakan tanah
Cirebon (ANTARA) - Sebanyak enam rumah warga rusak parah dan empat rusak ringan akibat pergerakan tanah yang terjadi di Desa Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

"Yang rusak parah ada enam rumah, dan empat lainnya rusak ringan," kata Kepala Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon Wawan Gunawan di Cirebon, Senin.

Wawan mengatakan pergerakan tanah yang terjadi di desanya itu bukan kali ini saja, namun sudah tahunan, sehingga ada beberapa keluarga kehilangan rumah tinggalnya.

Menurutnya, warga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah setempat, akan tetapi sampai saat ini belum juga ada realisasi untuk menanggulanginya.

Baca juga: 120 warga Lebak tinggal di pengungsian akibat pergerakan tanah
Baca juga: Warga korban pergerakan tanah di Lebak terima bantuan dari Kemensos

Pergerakan tanah tersebut lanjut Wawan, akan semakin parah bila masuk musim hujan, karena air sungai meluap dan mengakibatkan tanah labil.

"Kalau musim hujan tiba, pasti rumah warga semakin rusak parah," tuturnya.

Sementara pemilik rumah Nani, mengaku rumahnya kini sebagian sudah rata dengan tanah, seperti dua kamar, dapur, dan kamar mandi.

Menurutnya sungai sekitar tempat tinggalnya juga terus mendekat, yang dahulu berjarak lebih dari 50 meter kini sudah berada di belakang rumah.

"Jadi kalau hujan pasti ada bunyi retakan tanah. Dan rumah saya rusak baru beberapa hari ini," katanya.

Baca juga: BPBD: Cuaca ekstrem sebabkan banjir dan pergerakan tanah di Bantul

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022