tingkat paparan masih tinggi dan dari sisi kasusnya belum menunjukkan ada penurunan kasus
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menata aktivitas masyarakat di semua sektor mengikuti kenaikan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari Level 3 menjadi Level 4.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Selasa, mengatakan penerapan level empat berdampak kepada kegiatan masyarakat di segala sektor, mulai dari sosial, budaya maupun ekonomi.

"Aktivitas masyarakat di segala sektor dibatasi hanya 25 persen, mulai dari fasilitas umum atau area publik, tempat wisata 25 persen terus di pusat-pusat perbelanjaan itu juga waktunya ditentukan hanya sampai pukul 21.00 WIB, kemudian di restoran juga waktunya juga sampai pukul 21.00 WIB," kata Fajar.

Baca juga: Pasien COVID-19 di Kulon Progo selama Januari-Maret capai 4.920 kasus

Selain itu, Pemkab Kulon Progo juga akan membatasi aktivitas pedagang kreatif lapangan (PKL) di semua wilayah, khususnya di kawasan Alun-alun Wates.

PKL hanya diperbolehkan berjualan sejak sore tetap bisa berjualan hingga 00.00 WIB. Kemudian, PKL yang berjualan sejak siang hanya diperbolehkan menjajakan dagangannya hingga pukul 21.00 WIB.

"Kami sudah meminta organisasi perangkat daerah (OPD) teknis untuk melakukan sosialisasi dan melakukan pembinaan supaya mereka memahami kebijakan ini," katanya.

Baca juga: 429 tenaga kesehatan di Kulon Progo terserang COVID-19

Menurut Fajar, angka penambahan kasus COVID-19 di DIY, khususnya di Kulon Progo cukup tinggi. Persoalannya, apabila DIY sudah naik kasus positif COVID-19, turunnya lama.

Hal ini disebabkan transmisi lokal yang tinggi sehingga paparan masih terjadi terus. Tingginya paparan COVID-19 di wilayah Kulon Progo serta belum adanya tren penurunan.

"Untuk kebijakan level empat yang hari ini kita terima dari Inmendagri-nya memang di DIY ini naik level. Kondisinya masih cukup mengkhawatirkan, artinya tingkat paparan masih tinggi dan dari sisi kasusnya belum menunjukkan ada penurunan kasus. Sehingga memang berbeda dengan daerah-daerah yang lain, grafiknya sudah agak melandai tapi di DIY masih tinggi," papar Fajar.

Baca juga: Pasien COVID-19 di Kulon Progo bertambah 180 menjadi 1.068 kasus

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengimbau masyarakat tidak mengendurkan protokol pencegahan penularan COVID-19 seiring dengan masuknya puncak gelombang tiga COVID-19.

"Kami mengimbau masyarakat bahwa COVID-19 masih ada dan kita sekarang masih dalam puncak gelombang ketiga. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat jangan abai protokol kesehatan, karena yang kami lihat sudah mulai menurun terutama di dalam menjaga jarak ini kembali ditingkatkan," katanya.

Baca juga: Capai 104 orang, COVID-19 di Kulon Progo-DIY pecah rekor

Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022