Jakarta (ANTARA) - Konselor Menteri untuk Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Kedutaan Besar Australia di Jakarta Kirsten Bishop mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen untuk membantu Indonesia menyelesaikan berbagai masalah yang terkait dengan ketimpangan gender ataupun disabilitas.

“COVID-19 membawa dampak signifikan terhadap pembangunan di banyak negara seperti Indonesia. Terutama kehidupan perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya,” kata Kirsten dalam Webinar “Mendobrak Bias dan Mewujudkan Kesetaraan Gender” yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Kirsten menuturkan sejak pandemi COVID-19 mewabah di seluruh dunia, semakin banyak perempuan yang jatuh ke dalam kemiskinan, mengalami kekerasan rumah tangga hingga menanggung beban ganda dari peran dalam keluarga ataupun kantor.

Pandemi juga memperlebar jurang kesenjangan yang di alami oleh penyandang disabilitas dalam mendapatkan akses informasi layanan kesehatan maupun pendidikan, kehilangan pekerjaan bahkan berisiko menjadi korban kekerasan keluarga.

Baca juga: ASWGI: RI tak bisa selesaikan kesetaraan gender dengan andalkan angka

“Sebagai tetangga dekat, Australia dan Indonesia memiliki kepentingan bersama untuk mendukung pemulihan pembangunan pasca COVID-19,” kata Kirsten.

Dengan adanya kemitraan yang terjalin antara Australia dengan Indonesia, Kirsten mengatakan pihaknya akan ikut berfokus pada pemulihan dan penguatan kesehatan, ekonomi serta stabilitas negara.

Kemitraan itu juga dilandasi oleh dukungan terhadap masyarakat paling rentan khususnya perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok marginal. Ia berharap kemitraan tersebut dapat memberikan perbaikan berupa kesetaraan gender dan turunnya insiden kekerasan rumah tangga,

Termasuk memajukan pemberdayaan ekonomi khusus pada perempuan dan mendukung keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan di berbagai sektor pembangunan.

Menurut Kirsten, Australia juga akan mendukung inklusi penyandang disabilitas di Indonesia, demi meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan penyandang disabilitas sebagai kontributor dan pengambil keputusan di masyarakat, pemerintahan dan sektor swasta.

Ia turut menyebutkan bangga menjadi salah satu mitra Indonesia dan sudah menandatangani sebuah program inklusi dengan Kementerian PPN/Bappenas untuk meningkatkan kesetaraan gender dan inklusi sosial.

“Ini semua agar dapat meningkatkan kesetaraan penyandang disabilitas di segala bidang dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar dia.

Lewat program tersebut Australia akan mendukung beberapa organisasi masyarakat sipil berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan akses bagi perempuan, anak juga kelompok marjinal di Indonesia. Baik dalam bidang sosial, politik dan ekonomi.

Adanya Program Knowledge Sector Initiative (KSI) juga akan mendukung proses pembuatan kebijakan berbasis bukti, serta menjadikan kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial sebagai salah satu prinsip dasar kerja sama pembangunan kedua negara.

“Pemerintah Australia berkomitmen untuk bekerja keras bersama pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk pulih dari krisis yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Kami menyadari bahwa tanpa adanya penelitian yang sensitif serta data dan bukti yang kuat, akan sulit mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh kelompok rentan,” ucap dia.

Baca juga: Sri Mulyani soroti isu dan tantangan sebagai pemimpin dan wanita
Baca juga: Bappenas: Indeks inklusivitas terhadap kesetaraan gender masih rendah


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022