Jakarta (ANTARA) -
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengingatkan kembali pesan Proklamator RI Soekarno bahwa ilmu pengetahuan harus dipraktikkan bagi kepentingan kemanusiaan dan kemajuan bangsa.
 
Pesan Megawati itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan pidato inspiratif di hadapan peserta Upacara Wisuda Ke-110 Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu.
 
"Ibu Megawati Soekarnoputri mengingatkan pesan Bung Karno bahwa seluruh ilmu pengetahuan yang diperoleh hanya berguna apabila dipraktikkan bagi kepentingan amal kemanusiaan dan bagi kemajuan bangsa," kata Hasto dalam siaran persnya di Jakarta.
 
Kandidat Doktor Universitas Pertahanan (Unhan) ini mengatakan bahwa Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan menyampaikan salam kepada seluruh civitas academica Unnes dan mengucapkan selamat dan rasa bangga kepada para mahasiswa yang baru diwisuda karena tunas-tunas kepemimpinan bangsa yang digembleng di perguruan tinggi ini dinyatakan siap untuk mengemban tugas-tugas bermasyarakat dan bernegara.
 
Menurut dia, para sarjana baru di seluruh strata yang ada memiliki tanggung jawab besar untuk nantinya dapat terjun ke dunia nyata. Terjun dalam seluruh tatanan kehidupan masyarakat Indonesia dan selanjutnya dapat membangun energi positif bagi kemajuan bangsa.
 
Unnes memberi perhatian serius pada isu bagaimana menemukan kembali kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Sementara itu, dunia saat ini menghadapi tantangan kepemimpinan era modern yang tidak terlepas dari kondisi global yang diwarnai volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA).
 
"Saya menilai kepemimpinan Indonesia tidak akan mungkin dibangun tanpa memiliki keunggulan di dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Hasto.
 
Namun, berdasarkan data tentang pemeringkatan universitas di dunia oleh Times Higher Education (THE) pada tahun 2021, posisi perguruan tinggi di Indonesia sendiri justru cenderung merosot. Rendahnya peringkat Indonesia, terutama dari rendahnya budaya riset yang diukur dari indeks pengaruh riset yang dihasilkan.
 
Ditinjau dari budaya membaca (literacy), sains, dan matematika, skor Indonesia tergolong rendah karena berada di urutan ke-74 dari 79 negara. Begitu pula dengan perhitungan jumlah lulusan doktor yang masih jauh jika dibandingkan dengan jumlah doktor di negara-negara maju.
 
Ia menyebutkan dari dua kategori peringkat tersebut, betapa perguruan tinggi menempati peran yang sangat penting bagi kemajuan Indonesia.

Oleh karena itu, kata Hasto, dengan mengambil energi perjuangan para pendiri bangsa, kebangkitan Indonesia pada tahun 2045 hanya bisa dilakukan apabila mulai detik ini semua menggelorakan semangat kemajuan yang dimulai dari kampus.

"Inilah syarat terpenting yang dikatakan sebagai penemuan kembali kepemimpinan Indonesia," kata Hasto.
 
Rektor Unnes Prof. Dr. Fathur Rokhman mengatakan bahwa pihaknya mendorong agar para wisudawan pada kali ini benar-benar membaktikan ilmunya bagi kepentingan manusia.
 
"Ilmu yang Anda peroleh, Anda harus baktikan untuk Indonesia dan dunia," kata Fathur kepada para wisudawan.
 
Ia mengingatkan bahwa Unnes memiliki visi sebagai universitas berwawasan konservasi dan bereputasi internasional. Salah satunya adalah melakukan konservasi Pancasila sebagai dasar negara karena Pancasila dinilai sebagai nilai-nilai yang komplet yang menjadi panduan hidup bangsa.
 
"Pancasila bukan sekadar filosofi dan cita-cita biasa semata, melainkan juga ideologi yang memandu kita dalam bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.
   

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022