Kuala Lumpur (ANTARA) - Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Kinabalu, Malaysia, mengusulkan kepada Garuda Indonesia untuk membuka penerbangan langsung antara Kinabalu dan kota-kota besar di Indonesia bagian timur.

Konsul KJRI Rafail Walangitan menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan Country Manager Garuda Indonesia untuk Malaysia Frederik Kasiepo, Rabu.

"Penerbangan Garuda dari kota Kinabalu ke wilayah Indonesia bagian timur akan sangat membantu dari sisi efisiensi biaya dan waktu penerbangan apabila dibandingkan harus melalui Kuala Lumpur dan Jakarta. Harapannya, semoga jalur penerbangan tersebut dapat segera direalisasikan," kata Rafail.

Frederik mengatakan selama ini pengguna penerbangan penumpang dan kargo Garuda, khususnya dari Kota Kinabalu dan sekitarnya, terbang dari Kota Kinabalu ke Kuala Lumpur terlebih dulu untuk melanjutkan penerbangan ke Jakarta. Dari Jakarta, mereka kemudian terbang ke kota-kota lain, seperti Makassar, Lombok, Kupang, Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Sebaliknya, penumpang dari kota-kota di Indonesia harus ke Jakarta dan Kuala Lumpur terlebih dulu dan kemudian melanjutkan penerbangan ke Kinabalu.

Selama pandemi hanya beberapa pintu masuk ke Indonesia, khususnya untuk transportasi udara, melalui Jakarta, katanya.

Penerbangan Garuda dari Malaysia tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19 sesuai protokol kesehatan yang diberlakukan kedua negara.

Saat ini, Garuda Indonesia melayani dua kali penerbangan per pekan, yaitu setiap Selasa dan Minggu.

Baca juga: Agen wisata Malaysia gembira perbatasan dibuka
Baca juga: KBRI akan pastikan kondisi 27 WNI yang ditahan imigrasi Malaysia
Baca juga: 144 patok batas RI-Malaysia di wilayah Timur Kalbar dinyatakan hilang

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022