B20 terus mendorong terciptanya kebijakan untuk menekan perubahan iklim, penggunaan energi bersih dan penurunan emisi karbon
Jakarta (ANTARA) - Pertemuan Task Force Energy, Sustainable, and Climate Business 20 (B20) mengajak perusahaan-perusahaan global turut berpartisipasi dalam melahirkan kebijakan yang akan ditindaklanjuti pada Presidensi G20 Indonesia.

"B20 terus mendorong terciptanya kebijakan untuk menekan perubahan iklim, penggunaan energi bersih dan penurunan emisi karbon," kata Manager Policy Task force ESC B20 Oki Muraza dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Dalam rapat yang diselenggarakan Selasa (8/3), sebanyak tiga rekomendasi kebijakan dan 14 rekomendasi tindakan kembali dibahas yang akan dilanjutkan dengan diskusi dan umpan balik dari semua co-chair yang hadir.

Oki yang juga Senior Vice President Research Technology and Innovation PT Pertamina (Persero) ini mengatakan, ketiga rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari pertemuan B20 adalah meningkatkan kerja sama global dalam mempercepat transisi ke penggunaan energi yang berkelanjutan dengan mengurangi intensitas karbon dari penggunaan energi melalui berbagai jalur.

Rekomendasi selanjutnya meningkatkan kerja sama global untuk memastikan transisi yang adil, teratur, dan terjangkau menuju penggunaan energi yang berkelanjutan di seluruh negara maju dan berkembang.

Kemudian, meningkatkan kerja sama global dalam meningkatkan keamanan energi tingkat konsumen dengan meningkatkan akses dan kemampuan untuk mengkonsumsi energi yang bersih dan modern.

"Ini merupakan kebijakan dari apa yang sudah dikembangkan. Kami menentukan serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memungkinkan negara-negara B20 dan G20 untuk melaksanakan rekomendasi kebijakan kami," jelas Oki.

Selain itu ia mengatakan rekomendasi itu dapat dijadikan beberapa masukan untuk tindakan kebijakan yang sejalan antara satu dan yang lainnya.

“Kami percaya rekomendasi yang ada saat ini dapat mewakili niat kami untuk merekomendasikan kebijakan yang relevan di bidang lain yang menggunakan isu keberlanjutan energi dan perubahan iklim,” ujar Oki.

Baca juga: Presiden: Indonesia ajak G20 dan B20 kolaborasi bagi pemulihan ekonomi

Deputy Chair Task force ESC B20 Agung Wicaksono mengatakan semua rekomendasi yang ada saat ini masih bisa menyesuaikan dan dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan seiring dengan proses berjalannya gugus tugas ESC B20.

“Ini merupakan harapan kita semua untuk bisa menangani dan menggabungkan beberapa masukan secara kolektif menuju hasil yang efektif dan dapat ditindaklanjuti, terlebih rekomendasi ini mewakili kepentingan komunitas B20,” kata Agung.

Selain tiga rekomendasi kebijakan, Oki juga menyampaikan ada 14 rekomendasi tindakan sebagai bentuk aksi atas rekomendasi kebijakan tersebut yaitu:
1. Meningkatkan laju peningkatan efisiensi energi di seluruh perekonomian.
2. Secara bertahap mengurangi emisi karbon dari pembangkit listrik tenaga batu bara.
3. Percepatan pengembangan pembangkit berbasis energi terbarukan.
4. Mengembangkan bahan bakar alternatif untuk sektor yang sulit dikurangi dan pembangkit berbasis gas dekarbonisasi.
5. Mendukung pembentukan platform pembiayaan transisi energi global untuk menyalurkan pembiayaan ke negara-negara berkembang.
6. Mendukung pengembangan taksonomi yang diakui secara global untuk penilaian proyek berkelanjutan dan standar pelaporan keberlanjutan.
7. Mendukung inovasi teknologi iklim dengan mendukung start-up, universitas riset dengan teknologi, pembiayaan, keterampilan, tenaga kerja, dan berbagi pengetahuan.
8. Memastikan transisi yang teratur di sumber energi primer.
9. Memastikan dasar transisi yang luas dengan mengatasi hambatan keterjangkauan di negara-negara berkembang.
10. Memastikan partisipasi UMKM dalam kegiatan transisi energi melalui pembiayaan dan peningkatan kapasitas.
11. Membantu kesiapan transisi dengan memastikan kemampuan sumber daya manusia untuk mengakomodasi perubahan (misalnya, transfer pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan lokakarya).
12. Mempercepat penyebaran solusi energi terdesentralisasi, termasuk elektrifikasi off-grid dan grid-base dengan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan ketahanan energi dan kemakmuran ekonomi.
13. Memfasilitasi adopsi teknologi yang efisien oleh rumah tangga untuk mengkonsumsi energi yang bersih dan modern.
14. Memfasilitasi adopsi teknologi yang efisien oleh UMKM untuk mengkonsumsi energi yang bersih dan modern.
Baca juga: Ekosistem EV berperan dalam pencapaian target emisi karbon 2030
Baca juga: Presidensi G20 momentum Indonesia mempromosikan kendaraan listrik

Baca juga: Menteri Arifin tegaskan komitmen Indonesia lakukan transisi energi

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022