Batam (ANTARA News) - Hujan lebat dan hembusan angin kencang yang terjadi dua hari terakhir, mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Hang Nadim Batam Agus di Batam, Minggu, menyatakan, angin kencang dan hujan lebat membuat beberapa penerbangan terhambat karena jarak pandang terbatas.

Menurut Agus, saat hujan lebat selama dua hari terakhir membuat jarak pandang di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam hanya sekitar 100 meter.

"Pada saat hujan dan sesaat setelah hujan jarak pandang hanya sejauh itu dan membuat beberapa pesawat kesulitan mendarat," tambah dia.

Selain itu, kata Agus, pascahujan turun juga muncul kabut asap yang semakin mengganggu jarak pandang.

"Asap yang timbul bukan karena kiriman dari Sumatera daratan yang tengah dilanda kebakaran, namun karena kelembapan pascahujan," tambah dia.

Menurut Agus, saat ini angin bertiup dari Tenggara sehingga asap kebakaran hutan di Sumatra daratan tidak berhembus ke Batam dan Kepulauan Riau (Kepri).

"Hingga saat ini Batam dan Kepri masih aman dari kabut asap kiriman," ujar Agus.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Hang Nadim Batam memprediksi pada Senin (12/9) hampir seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Riau akan mengalami hujan sepanjang hari.

"Hujan deras yang cukup merata disemua wilayah akan terjadi pada siang hari. Sedangkan pagi dan malam hari akan terjadi hujan ringan dan sedang," tambah dia.

Sementara itu, tinggi gelombang laut di perairan Pulau Batam, Bintan, Kepulauan Anambas, dan perairan Lingga masih berkisar 1,25-1,5 meter.

Terpisah, Kepala Syahbandar Pelabuhan Dopmestik Sekupang, Erwin Safrizal mengatakan walaupun terjadi hujan dan angin cukup kencang namun pelayaran dari dan ke Batam tidak terganggu.

"Semua kapal berlayar sesuai jadwal. Walaupun ada beberapa keterlambatan namun masih wajar seperti hari-hari biasa," ucap Erwin.

(ANT-292/M027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011