Jakarta (ANTARA) - Ryan Coogler, sutradara film "Black Panther", sempat ditangkap polisi dan diborgol di Atlanta pada Januari karena dikira perampok bank. Dikutip dari Reuters, sutradara film pemenang tiga piala Oscar ini diringkus polisi sebelum dilepaskan setelah dia mendatangi Bank of America untuk melakukan transaksi, berdasarkan laporan dari Variety.

"Dari laporan yang kami dapat, rasanya seperti seseorang mencoba merampok bank," kata salah satu petugas dalam rekaman video yang dirilis polisi Atlanta.

Sutradara itu memberikan teller bank slip penarikan dengan tulisan, "Saya ingin menarik uang tunai 12.000 dari rekening saya. Tolong hitung uang di tempat terpisah. Saya ingin berhati-hati," tulis Variety.

Teller bank salah memahami situasi, dia menyangka Coogler ingin merampok ketika jumlah transaksi melebihi 10.000 dolar AS, dan kemudian segera melapor kepada bosnya.

Dikutip dari NY Times, Bank of America telah meminta maaf atas salah paham tersebut. Polisi yang dipanggil bank menemukan mobil S.U.V diparkir di depan bank. Supirnya adalah produser film dan mengatakan sedang menunggu Coogler melakukan transaksi. Sementara perempuan yang ada di bangku penumpang juga memberikan informasi yang sama.

Baca juga: Penggemar minta Marvel tak hapus karakter T'Challa di "Black Panther"

Deskripsi yang diberikan kepada polisi tentang Coogler sama dengan deskripsi pria yang dilaporkan berusaha merampok bank.

Polisi mengonfirmasi kejadian ini adalah kesalahan dari Bank of America dan Coogler sama sekali tidak bersalah. Mereka mengatakan borgol Coogler segera dilepaskan dan supir serta penumpang yang sempat dimasukkan ke mobil patroli juga dilepaskan.

Coogler menjelaskan, dia mengambil uang untuk membayar asisten medis yang bekerja untuk keluarganya. Dia memberikan catatan meminta uangnya dihitung di tempat lain karena dia tidak merasa aman ketika mengambil uang tunai dan harus menunggu lembaran uang dihitung di mesin.

"Saya mau ambil uang dari rekening sendiri," katanya kepada polisi. Coogler menambahkan, teller bank tidak mengatakan ada masalah. Coogler juga menggunakan kartu bank dan PIN serta memberikan identitasnya kepada bank.

Coogler yang memakai topi, kaca mata hitam dan masker, mengatakan dia menunggu petugas bank membawa uangnya saat dia mendengar suara senjata ketika polisi tiba.

"Dia takut ketika pria kulit hitam memberikannya catatan, saya tak tahu harus bilang apa lagi. Jika dia takut, dia harus mengakuinya," kata Coogler.

Dalam video terpisah yang dirilis polisi, teller bank mengatakan Coogler terus menunjuk ke catatan, dan meski dia memberikan identitas, di komputer dia menandai pengambilan uang sebagai "transaksi berisiko tinggi". Setelah melapor kepada manajer, dia melapor ke 911 karena khawatir Coogler membawa senjata.

"Black Panther" adalah film dengan pendapatan terbesar kedua di box office dunia pada 2018, dipuji karena merayakan budaya Afrika yang meriah dan dianggap sebagai tonggak sejarah keragaman ras di Hollywood.

Baca juga: "Black Panther:Wakanda Forever" mulai proses syuting di Atlanta

Baca juga: Lupita Nyong'o berbagi soal "Black Panther 2" tanpa Chadwick Boseman

Baca juga: Letitia Wright kembali syuting "Black Panther 2" usai cedera

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022