Beijing (ANTARA News) - China secara resmi mengakui kelompok pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC) sebagai "otoritas yang berkuasa dan wakil rakyat Libya", kata kantor berita resmi Xinhua, Senin, seperti dilaporkan Reuters.

Pengumuman singkat itu mengakhiri pekan-pekan ketidakpastian mengenai kapan Beijing akan secara resmi mengakui pasukan pemberontak yang telah mengalahkan loyalis Muammar Gaddafi sebagai penguasa resmi Libya.

China adalah salah satu dari sedikit negara yang sejauh ini menahan pengakuan terhadap pemberontak Libya.

Sementara itu, Gaddafi kembali mendesak rakyat Libya tidak menyerah pada mereka yang katanya menjajah negara Afrika Utara itu.

Pesan Gaddafi itu disiarkan Senin oleh televisi Suriah Arrai dan dibacakan oleh pemilik saluran tersebut.

"Kami hari ini atau kemarin malam seharusnya telah menyiarkan pidato pemimpin pejuang itu namun untuk alasan keamanan penampilan pesan televisi ini ditunda," kata Mishan Jabouri sebelum membacakan pesan Gaddafi tersebut.

"Itu berarti menunjukkan pemimpin itu berada antara para pejuangnya dan penduduk untuk memimpin perjuangan dari wilayah Libya, dan tidak dari Venezuela atau Niger atau tempat lain lagi," kataya.

Keberadaan Gaddafi hingga kini tidak diketahui secara jelas. Dari tempat persembunyiannya, ia berulang kali melontarkan janji-janji untuk melanjutkan perang, ketika semakin banyak negara mengakui NTC sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya.

Dewan itu kini sedang dalam proses memindahkan pemerintah mereka ke Tripoli dari markas sebelumnya di Benghazi, setelah mencapai kemenangan-kemenangan atas pasukan Gaddafi.

NTC, yang mengatur permasalahan kawasan timur yang dikuasai pemberontak, sejauh ini melobi keras untuk pengakuan diplomatik dan perolehan dana untuk mempertahankan perjuangan berbulan-bulan dengan tujuan mendongkel pemimpin Libya Muammar Gaddafi.

Negara-negara besar yang dipelopori AS, Prancis dan Inggris membantu mengucilkan Gaddafi dan memutuskan pendanaan dan pemasokan senjata bagi pemerintahnya, sambil mendukung dewan pemberontak dengan tawaran-tawaran bantuan.

Kelompok pemberontak Libya kini telah memasuki Tripoli dan rejim Gaddafi telah dianggap jatuh oleh banyak kalangan.

Selain China, negara-negara yang telah mengakui NTC sebagai perwakilan sah rakyat Libya antara lain Rusia, Mesir, Chad, Turki, Uni Emirat Arab (UAE), Australia, Inggris, Prancis, Jerman, Gambia, Italia, Yordania, Malta, Qatar, Senegal, Spanyol dan AS.

Gaddafi (68) adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa. Gaddafi bersikeras akan tetap berkuasa meski ia ditentang banyak pihak. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011