Gorontalo (ANTARA News) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Gorontalo, Winarni Monoarfa mengatakan, bahwa dalam sepuluh tahun terakhir jagung memberi kontribusi besar bagi perekonomian daerah tersebut.

"Produk Domestik Regional Bruto Gorontalo sebagian besar dipengaruhi oleh komoditas jagung, ini pertanda baik bahwa pemerintah tidak salah menetapkan sasaran," ujarnya.

Selain itu, jagung juga menempati komoditas pertanian yang paling banyak dieskpor ke Filipina, Malaysia, Jepang, China dan Korea Selatan.

Menurutnya, sejak dipilih menjadi komoditas unggulan Gorontalo, jagung makin banyak dibudidayakan petani maupun masyarakat untuk keperluan bisnis dan konsumsi sehari-hari.

Permintaan jagung di pasar internasional yang kian meningkat, kata dia, memberi keuntungan tersendiri bagi Provinsi Gorontalo sebagai daerah penghasil jagung.

Bahkan banyak permintaan dari negara lain seperti Korea Selatan dalam jumlah besar, namun belum dapat dipenuhi oleh Gorontalo sepenuhnya.

"Kami menargetkan tahun ini produksi jagung Gorontalo mencapai satu juta ton dan meningkat pada tahun selanjutnya," jelas Winarni.

Ia menambahkan, saat ini daerah itu gencar melakukan promosi, terlebih dengan adanya sejumlah kegiatan pertanian tingkat dunia seperti Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober 2011 dan Konferensi Jagung Dunia pada tahun 2012 yang dipusatkan di Gorontalo.

Dalam iven tersebut, Gorontalo akan memamerkan koleksi jagung serta teknologi terbaru yang digunakan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas komoditi unggulan itu.(D015)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011