Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengandalkan pelaksanaan Operasi Pasar (OP) dan penyaluran beras bersubsidi bagi masyarakat miskin melalui program Raskin untuk menstabilkan harga beras yang cenderung meningkat bersamaan hampir berakhirnya masa panen padi.

"Kalau nanti harga terus naik dan kenaikannya laten, tentu instrumen yang ada seperti OP diintensifkan, terutama di daerah-daerah yang bukan produsen beras. Jaringan distribusi juga diperbaiki," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo di Jakarta, Rabu.

Gunaryo menjelaskan tahun ini pemerintah menyalurkan lebih banyak beras untuk kegiatan operasi pasar dimana beras kualitas medium dan premium dijual dengan harga sedikit lebih murah dari rata-rata harga beras di pasaran.

Menurut dia, selama Januari-September 2011 pemerintah sudah menyalurkan 182 ribu ton beras untuk operasi pasar di daerah-daerah yang dinilai membutuhkan.

"Yang terdiri atas masing-masing 50 persen beras kualitas medium dan beras kualitas premium," katanya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman menambahkan, penyaluran beras Raskin sebanyak 250 ribu ton hingga 260 ribu ton per bulan juga efektif mengendalikan kenaikan harga beras.

Oleh karena itu, kata dia, melalui Perum Bulog pemerintah berusaha memperkuat stok beras nasional dengan melakukan pembelian beras di dalam dan luar negeri supaya bisa menyediakan beras dalam jumlah cukup untuk mendukung kegiatan operasi pasar beras maupun penyaluran beras Raskin.

"Makanya stok Bulog harus cukup besar. Karena OP harus diintensifkan untuk menjaga supaya harga beras stabil," kata Gunaryo.


Harga Naik

Bulan Agustus 2011, harga beras mulai naik karena peningkatan permintaan selama bulan Ramadan sementara produksi mulai menurun karena panen padi mulai berakhir di beberapa daerah sentra produksi beras.

Menurut data perkembangan harga bahan pokok Kementerian Perdagangan, selama bulan Agustus 2011 harga rata-rata beras medium tercatat Rp7.421 per kilogram.

Gunaryo mengatakan, selama bulan September 2011 harga rata-rata beras umum dan beras termurah juga naik masing-masing 0,33 persen dan 0,31 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi Rp9.535 per kilogram dan 7.614 per kilogram.

Sementara harga rata-rata nasional beras medium selama bulan September 2011 (hingga tanggal 14-red) tercatat Rp7.444 per kilogram.

Kenaikan harga beras selama dua pekan pertama September 2011, menurut dia, utamanya disebabkan oleh penurunan produksi beras bersamaan dengan hampir berakhirnya masa panen padi. (M035*H017/S025/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011