Jakarta (ANTARA) -
SOLO, 3/1 - CUACA EKSTRIM. Awan tebal serta angin kencang terlihat di atas Stadion Manahan, Solo, Senin (3/1). Menurut Badan Klimatologi Meteorologi dan Goefisika (BKMG) cuaca ekstrim akibat dampak La Nina masih akan terus terjadi pada awal tahun 2011. FOTO ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/ed/ama/11
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau bibit siklon tropis 90S yang terbentuk di sekitar Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Tengah yang menyebabkan hujan sedang hingga lebat di sejumlah daerah selama 24 jam ke depan.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang berpotensi terjadi di Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung.

Hujan sedang hingga lebat juga perlu diwaspadai di daerah Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Baca juga: Stamet Palu: Badai La Nina di Sulteng berlangsung hingga akhir Maret

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan keberadaan bibit siklon dengan kecepatan angin maksimum 25 knot (46 km/jam) itu juga menyebabkan gelombang tinggi 2,5-4 meter di Samudera Hindia Selatan Jawa.

Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak, dan menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, dan tepi pantai.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan.

Sementara para pemangku kepentingan yang terkait kebencanaan diharapkan terus meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.

Baca juga: BMKG: Hujan sedang-lebat masih landa Sumsel hingga dasarian II Maret

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022