Washington (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Para pejabat Departemen Pertahanan AS pada Rabu mengatakan bahwa kelompok-kelompok teroris berusaha untuk bisa memasuki Libya, tetapi sejauh ini telah ditolak oleh Dewan Transisi Nasional Libya (NTC).

Para pejabat menyimpulkan penilaian ini dalam memberikan latar belakang di Pentagon, dan mengatakan bahwa kelompok teroris adalah "selalu mencari target kesempatan."

Para pejabat mengatakan, NTC telah menolak kelompok teroris dan " tampaknya mereka telah berusaha keras untuk memisahkan diri mereka sendiri."

Kelompok teroris telah berkembang di bagian lain Afrika Utara, termasuk al-Shabaab di Somalia, Boko Haram di Nigeria, dan Al Qaida di Islam Maghribi, sebuah kelompok berbasis Aljazair yang diyakini bekerja dengan Tehrik-e Taliban Pakistan, menurut pejabat, yang memberikan penjelasan kepada media dengan syarat tak disebutkan jatidirinya.

Para pejabat AS mengatakan, para pejabat intelijen kini sedang mempelajari sejauh mana kelompok-kelompok sempalan teroris itu bekerja sama.

"Mereka akan tetap menjadi perhatian," kata seorang pejabat Departemen Pertahanan.

"Ada unsur mengalahkan organisasi ... yang terpisah dari komponen ideologis, anda bisa mendapatkan mereka untuk menjadikan operasional mereka tidak mampu.

"Tapi itu tidak merusak gagasan Al-Qaida."

(Uu.H-AK/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011