terus meningkatkan kualitas dari inovasi
Kepulauan Meranti (ANTARA) - Dinas Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup (DPPLH) KAbupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, melakukan inovasi pengelolaan sampah dengan pembuatan paving blok dari limbah plastik.

Plt Kepala DPPLH Kabupaten Kepulauan Meranti Juwita Ratna Sari di Selatpanjang, Senin, mengatakan proses pemanfaatan sampah tersebut dilakukan di TPA Desa Gogok Kecamatan Tebingtinggi Barat.

Di tempat tersebut, Ratna menjelaskan, ada tiga model pemanfaatan sampah yang dilakukan bersama para Tenaga Harian Lepas (THL) di bawah jajarannya. Untuk sampah organik akan dijadikan pupuk yang dapat digunakan oleh para petani dalam bercocok tanam.

"Sedangkan sampah botol plastik akan diolah menggunakan mesin press sehingga akan tercetak padat dan siap dijual ke penampung. Kemudian untuk sampah plastik lainnya, akan dicacah menggunakan mesin lalu diolah kembali dan dicetak menjadi paving blok yang siap dipakai untuk halaman rumah maupun perkantoran," jelasnya.

Baca juga: Tekan pencemaran, warga Kutai cetak "paving block" dari sampah plastik
Baca juga: Dosen Unibos buat "paving block" dari limbah plastik


Ratna juga menyampaikan, pemanfaatan sampah itu selain akan membantu mengurai sampah setiap harinya, juga akan berdampak luas bagi perekonomian masyarakat, terutama bagi anggota kelompok penggerak yang terdiri dari para THL tersebut.

Selain itu, dalam mengolah sampah plastik yang telah dicacah, akan ada proses pembakaran yang bahan bakarnya menggunakan jerami padi. Untuk jerami padi sendiri akan didatangkan dari petani setempat, yang selama ini hanya menjadi limbah di musim panen.

"Jadi ada multiplier effect dalam pemanfaatan ini. Baik secara lingkungan maupun ekonomi kelompok penggerak dan juga para petani," terang Ratna.

Untuk melaksanakan inovasinya, mantan Camat Tebingtinggi itu dibantu oleh Ketua Perkumpulan Putra Meranti Luar Negeri (PPMLN) Hasbi Kurniallah. Dia mengaku banyak membagi pengalaman mengolah sampah plastik yang didapatkannya saat bekerja di Negeri Jiran, Malaysia.

Berbekal pengalaman dan keinginan membantu pemerintah dalam menjawab permasalahan sampah di Kepulauan Meranti, Hasbi kini berkolaborasi dengan DPPLH. Dia berperan sebagai penggerak untuk mengkoordinir para THL yang bertugas di TPA Gogok.

"Alhamdulillah, kita sudah uji coba dan berhasil membuat paving blok. Kalau untuk botol bekas yang sudah dipres ada sekitar satu ton, menunggu untuk dijual," kata Hasbi.

Baca juga: Diolah dari serasah, Riau produksi 2 ton kompos dari sampah organik
Baca juga: Riau-Inggris kelola sampah jadi energi listrik

Menurutnya, bersama tim penggerak belum menghadapi kendala yang berarti sejauh ini. Hanya saja, ke depan dia berharap jumlah tim penggerak ditambah sehingga proses pemanfaatan sampah di TPA tersebut berjalan maksimal.

"Sekarang ini kita terus meningkatkan kualitas dari inovasi yang telah kita hasilkan itu," sebutnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil mengaku bangga dengan inovasi yang telah dilakukan itu.

Ia mengapresiasi kolaborasi yang ditunjukkan oleh DPPLH bersama dengan Hasbi dan juga para THL, dan berharap hal itu dapat menjadi contoh bagi satker lain dalam melaksanakan program-program pemerintah.

"Saya bangga dengan kolaborasi ini. Jika dikelola dengan benar, sampah itu dapat menjadi barang bernilai ekonomis," kata Bupati.

Baca juga: KLHK: Gerakan kurangi limbah padat di laut jadi agenda Nasional

Pewarta: Rahmat Santoso
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022