Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pelaku industri kreatif Indonesia sepakat bahwa pandemi bukan penghalang untuk berkreasi, namun juga bisa menjadi inspirasi bagi karya seni yang mereka buat.

Co-founder & Director Danjyo Hiyoji Dana Maulana mengatakan, meskipun di awal pandemi membuat industri fesyen cukup terguncang, dengan berbagai penyesuaian, adaptasi dan kreativitas membuat label tersebut bertahan dan terus semangat untuk berkarya meluncurkan koleksi-koleksinya.

"Secara industri, tidak ada penjualan di tiga bulan pertama pandemi, mengingat masyarakat tentu memperhatikan kebutuhan primer dan kesehatannya dulu. Kita tidak bisa tergantung dengan plan yang kita buat sebelumnya, sehingga kita beradaptasi dengan kondisi saat itu, dan berkolaborasi. Ini membuat sisi kemanusiaan semakin terlihat dan menginspirasi," kata Dana dalam jumpa pers daring, Selasa.

Baca juga: Danjyo Hiyoji, I.K.Y.K, dan Sejauh Mata Memandang di JFW

Lebih lanjut, desainer Danjyo Hiyoji Michael Simiadi mengatakan, kerja sama tim juga diperlukan untuk membuat sebuah label agar bertahan. "Tim harus kuat dengan berbagai cara, mulai dari komunikasi, solidaritas, agar bisa survive, adaptasi, dan tetap kreatif," kata Michael.
 
Koleksi Danjyo Hiyoji x Grab. (ANTARA/Grab Indonesia)


Masih dari dunia fesyen, para founder dari Gelang Harapan yakni Amanda Soekasah, Janna Soekasah-Joesoef dan Wulan Guritno mengatakan kepercayaan akan satu sama lain juga penting menjadi pemantik semangat dan inspirasi dalam berkarya.

"Kami berusaha berpegang teguh dalam menjalankan ini, yaitu percaya akan adanya harapan, terus berkreasi dan berinovasi dengan keadaan, serta belajar arti harapan dan terus kreatif," kata Janna.

"Semua sektor mengalami ketakutan, kebingungan, dan lainnya. Dan yang saya pelajari, pada saat kita di keadaan itu, pelan-pelan kita belajar ikhlas -- ada rasa percaya, harapan dan semangat. Dengan itu, pikiran dan hati kita jadi terbuka dan mendapatkan ide-ide kembali," imbuh Wulan.
 
Kolaborasi Muklay x Grab. (ANTARA/Grab Indonesia)


Dari sisi seni rupa, seniman visual (visual artist) Muklay mengatakan, banyak penyesuaian yang harus dijalani bagi para seniman dengan karya visual berbentuk fisik yang biasanya dipamerkan di galeri, di masa pandemi ini.

"Sekarang pameran di galeri gitu sudah jarang sekali (karena pandemi). Namun, banyak adaptasi juga, misalnya di akhir 2021 yang lumayan berubah terutama adanya NFT, dan itu cukup membantu (seniman) yang sebelumnya belum mendapatkan profit dari karyanya, sekarang jadi lebih percaya dengan karya-karyanya," kata Muklay.

Baca juga: 3Second x Danjyo Hiyoji akan tampilkan koleksi "Heeji" di Paris

Baca juga: Terinspirasi dari vivo V21, DANJYO HIYOJI hadirkan tas selempang

Baca juga: Koleksi Jenahara dalam nuansa sporty gelaran Jakarta Fashion Week 2020

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022