Kami harap realisasi tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu mengingat pemulihan ekonomi yang terus berlanjut sehingga investor bisa mengakselerasi kegiatan konstruksi atau pengembangan proyeknya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menandatangani nota kesepahaman dengan Kamar Dagang Swiss-Indonesia (SwissCham Indonesia) untuk memperkuat kerja sama investasi dan bisnis antara kedua negara.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan secara daring oleh Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno dan Ketua SwissCham Indonesia Chris Bendl serta turut disaksikan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Kurt Kunz dan Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Kementerian Investasi Heldy Satrya Putera di Jakarta, Selasa.

Riyatno menjelaskan realisasi investasi Swiss di Indonesia pada 2021 menempati urutan ke-10 senilai 599,8 juta dolar AS, dengan 281 proyek, terdiri dari perusahaan makanan dan minuman, kimia dan farmasi, kehutanan, perikanan, dan lain-lain.

"Kami harap realisasi tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu mengingat pemulihan ekonomi yang terus berlanjut sehingga investor bisa mengakselerasi kegiatan konstruksi atau pengembangan proyeknya," katanya.

Sepanjang lima tahun terakhir (2017-2021), realisasi investasi Swiss telah mencapai 1,7 miliar dolar AS dan menempati posisi ke-11 dari total 157 negara yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Dubes Kunz mengatakan sejak 2018, SwissCham Indonesia telah aktif menggiatkan investasi perusahaan Swiss ke dalam negeri. Ia berharap kerja sama ini dapat memperkuat peran SwissCham Indonesia dalam meningkatkan hubungan bisnis dan kerja sama yang saling menguntungkan dan kondusif.

Ia juga menyebutkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) dan Indonesia, yang mulai berlaku pada November 2021, diharapkan juga memberi dampak positif bagi iklim bisnis dan investasi bagi kedua negara.

"Kesepakatan tersebut mencakup ketentuan tentang investasi dan ketentuan komprehensif tentang perdagangan dan pembangunan berkelanjutan, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi iklim bisnis dan investasi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak," kata Dubes Kunz.

Sementara itu, Chris Bendl mengatakan saat ini ada 150 perusahaan Swiss yang beroperasi di Indonesia dan menciptakan sekitar 50.000 lapangan pekerjaan.

"Dengan penandatanganan hari ini, SwissCham berharap dapat melanjutkan kontribusinya dalam mempromosikan kemudahan berusaha di Indonesia dan meningkatkan investasi dari perusahaan Swiss ke Indonesia dan sebaliknya," kata Bendl.

Melalui kerja sama ini, SwissCham Indonesia dan Kementerian Investasi/BKPM akan menjadi mitra dialog dan menjadi penghubung komunikasi kedua negara, termasuk mendorong diskusi terkait kebijakan investasi, investasi asing langsung (FDI), inovasi dan transfer pengetahuan.

Baca juga: Jepang digeser Swiss keluar dari daftar lima besar investor asing
Baca juga: Bahlil sebut Eropa mulai jadikan RI tujuan investasi alternatif
Baca juga: Pengusaha Swiss jajaki investasi di Sumut

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022