London (ANTARA News) - Enam pemimpin dari Kelompok 20 (G20) negara industri dan berkembang pada Kamis meminta pemerintah zona euro untuk segera mengatasi krisis utang mereka, memperingatkan risiko penularannya ke ekonomi dunia.

Dalam sebuah surat bersama, para pemimpin dari Australia, Inggris, Kanada, Indonesia, Meksiko dan Korea Selatan juga meminta Amerika Serikat untuk mengembalikan kepercayaan ekonomi dan mendesak penguatan sistem perbankan, lapor AFP.

"Pemerintah dan lembaga zona euro harus bertindak cepat untuk menyelesaikan krisis euro dan semua negara Eropa harus menghadapi bergantung utang untuk mencegah penularan ke ekonomi global yang lebih luas," kata surat bersama, yang dirilis oleh kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron, Downing Street.

Surat itu menanggapi pernyataan pada Rabu dari Presiden Prancis Nicolas Sarkozy bahwa G20, di mana ia saat ini ketua, "membantu dunia menemukan jalan untuk pertumbuhan".

Pernyataan dari kantor Sarkozy mengatakan bahwa krisis zona euro harus dilihat sebagai bagian dari strategi umum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dunia, menambahkan bahwa ia akan mempromosikan tema itu pada KTT G20 di Cannes pada November.

Tetapi surat Kamis dari enam negara menempatkan tanggung jawab pada zona euro, mengatakan zona euro "harus melihat semua pilihan yang mungkin untuk menjamin stabilitas jangka panjang dalam mata uang internasional terbesar kedua di dunia."

Keenam negara mendesak 17-negara zona euro untuk meratifikasi perjanjian tentang fasilitas pembiayaan Juli, dan mengatakan harus membawa reformasi untuk menangani utang yang berlebihan, meningkatkan daya saing dan memperkuat sistem perbankan yang kesulitan.

Tapi pihaknya mengatakan penandatangan "mendukung sepenuhnya seruan Anda (Sarkozy) kemarin bahwa prioritas G20 harus untuk "membantu dunia menemukan jalan ke pertumbuhan" dan berjanji untuk mendukung dia di Cannes pada November.

Surat itu ditandatangani oleh Perdana Menteri Inggris Cameron, Perdana Menteri Australia Julia Gillard, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudoyono, Presiden Meksiko Felipe Calderon dan Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak.

Afrika Selatan terlibat dalam diskusi tentang surat itu dan berbagi banyak kekhawatiran tetapi tidak siap untuk mendaftar pada saat itu dirilis, seorang juru bicara Downing Street mengatakan.

Menteri keuangan G20 akhir pekan ini bertemu di Washington bersama IMF dan akan bertemu lagi pada pertengahan Oktober sebelum para pemimpin G20 bertemu di Cannes.

Surat tersebut datang di tengah serangkaian peringatan Kamis bahwa krisis utang bisa menghancurkan zona euro dan menghancurkan pertumbuhan global, dengan pemerintah di seluruh dunia dalam keadaan tanda bahaya, bank di bawah tekanan dan pasar saham terjun.

Presiden Bank Dunia Robert Zoellick, Kamis mengatakan, bahwa Eropa dan Amerika Serikat perlu bertindak cepat untuk menyelesaikan krisis mereka sebelum mereka merusak seluruh ekonomi global.

Komisaris Eropa untuk Urusan Ekonomi dan Moneter Olli Rehn berjanji bahwa Uni Eropa tidak akan mengizinkan setiap `disorderly default` (gagal bayar yang melanggar aturan) oleh Yunani yang bisa memecah zona euro.

Saham juga merosot karena Federal Reserve AS memperingatkan risiko penurunan serius bagi perekonomian terbesar di dunia. London, Paris, Frankfurt dan Madrid turun lebih dari lima persen pada poin selama sesi perdagangan. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011