Konflik emas memberikan sumber pendapatan terbesar bagi kelompok-kelompok bersenjata di DRC timur di mana mereka mengendalikan tambang dan mengeksploitasi para penambang.
Washington (ANTARA) - Amerika Serikat pada Kamis (17/3/2022) menjatuhkan sanksi terhadap pengusaha Belgia Alan Goetz dan jaringan perusahaan yang terkait dengannya yang dituduh terlibat dalam pergerakan ilegal emas dari Republik Demokratik Kongo (DRC).

Departemen Keuangan AS, dalam sebuah pernyataan, mengatakan di antara targetnya adalah African Gold Refinery (Kilang Emas Afrika) di Uganda, yang dioperasikan Goetz, dan beberapa perusahaan lain yang ia miliki atau kendalikan. Ia menuduh Goetz dan perusahaannya terlibat dalam ekspor emas ilegal senilai ratusan juta dolar per tahun.

Baca juga: Emas melonjak 34 dolar, investor pantau perkembangan Ukraina-Rusia

Departemen Keuangan mengatakan jaringan kelompok bersenjata, penyelundup dan perusahaan menghasilkan pendapatan gelap dari industri emas melalui kerja paksa, penyelundupan atau cara lain. Dikatakan pergerakan emas ilegal memberikan pendapatan kepada kelompok-kelompok bersenjata yang mengancam perdamaian dan keamanan di Kongo.

"Konflik emas memberikan sumber pendapatan terbesar bagi kelompok-kelompok bersenjata di DRC timur di mana mereka mengendalikan tambang dan mengeksploitasi para penambang," Wakil Menteri Keuangan untuk terorisme dan intelijen keuangan, Brian Nelson, mengatakan dalam pernyataan itu.

"Alain Goetz dan jaringannya telah berkontribusi pada konflik bersenjata dengan menerima emas DRC tanpa mempertanyakan asalnya."

Departemen Keuangan mengatakan jaringan Goetz mengambil emas dari Kongo, Kenya, Sudan Selatan dan Tanzania.

Lainnya yang ditunjuk pada Kamis (17/3/2022) bahwa Departemen Keuangan mengatakan dimiliki atau dikendalikan oleh Goetz termasuk Agor DMCC yang berbasis di Uni Emirat Arab dan Goetz Gold LLC yang berbasis di Uni Emirat Arab.

Baca juga: Jepang jatuhkan sanksi pada 17 orang penting Rusia

Agor tidak segera menanggapi permintaan komentar. Goetz, Goetz Gold LLC dan African Gold Refinery tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Departemen Keuangan mengatakan bahwa sejak 2016, African Gold Refinery, yang dianggap sebagai salah satu penyulingan emas terbesar di Afrika, telah mengambil emas ilegal dari tambang di wilayah Kongo yang dikendalikan oleh kelompok bersenjata, termasuk milisi Mai-Mai Yakutumba dan Raia Mutomboki.

Langkah Kamis (17/3/2022) membekukan aset AS apa pun dari mereka yang ditunjuk dan umumnya melarang orang Amerika berurusan dengan mereka.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022