Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus mampu membuktikan perombakan (reshuffle) kabinet bukanlah dagangan politik.

"Presiden SBY harus menunjukkan pada rakyat, bahwa reshuffle bukanlah dagangan politik, tapi reshuffle memang sesuai kebutuhan, seperti apa yang menjadi debat publik akhir-akhir ini," katanya saat dihubungi ANTARA, Minggu.

Menurut dia, tahun ini ada alasan yang kuat bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan perombakan kabinet. Terutama setelah dua tahun masa pemerintahannya tidak menampakkan kinerja kabinet yang efektif.

Ia mengatakan, Presiden Yudhoyono harus berani mengambil langkah tegas terhadap para menterinya yang kinerjanya jauh dari yang diharapkan, meskipun menteri itu berasal dari partai politik pendukung pemerintah.

"Kalau tidak melakukan perombakan, Presiden SBY hanya akan disandera para menterinya, jika Presiden tetap mempertahankan para menteri yang bermasalah," katanya.

Menurut dia, Presiden juga harus berani mengambil langkah-langkah tegas kepada para menteri yang diduga terlibat dalam korupsi. Hal ini menurut dia, akan menjadi beban bagi Presiden Yudhoyono dalam menjalankan tugasnya bila tidak diganti.

Ia menambahkan, memang ada risiko politik menggusur para menteri dari partai politik, namun demikian risiko tersebut tetap dapat dikelola.

Menurut dia, perombakan kabinet kali ini memang sangat dibutuhkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memperbaiki kinerja kabinet dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

"Kalau kemudian perombakan hanya untuk memberikan angin surga dan hanya memindahkan para menteri dan permainan politik untuk mengelabui masyarakat yang menuntut perbaikan kinerja, maka perombakan justru semakin menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah," katanya.

Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan akan melakukan perombakan kabinet sebelum 20 Oktober mendatang. Presiden mengemukakan, perombakan kabinet tersebut didasarkan penilaian objektif kinerja para menteri.

Menurut Presiden, perombakan kabinet bertujuan untuk memperbaiki kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II.
(T.M041/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011