Setiap hari puluhan hingga ratusan orang sembuh dari COVID-19
Tanjungpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menurunkan status Kota Batam, Kepulauan Riau dari zona oranye atau risiko penularan sedang menjadi zona kuning atau risiko penularan rendah.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Eko Sumbaryadi di Tanjungpinang, Senin, mengatakan, menurunnya status risiko penularan COVID-19 di Batam seiring dengan penurunan kasus aktif di kota industri itu.

Kasus aktif di Batam dalam dua pekan terakhir turun drastis. Dari seribu orang lebih jumlah pasien COVID-19 pada dua pekan lalu kini tinggal 101 orang.

Baca juga: Epidemiolog: Tingkatkan kemampuan deteksi COVID-19 meski kasus menurun

"Setiap hari puluhan hingga ratusan orang sembuh dari COVID-19," kata Penjabat Sekda Kepri itu.

Eko mengemukakan daerah lainnya yakni Kabupaten Lingga dan Kabupaten Kepulauan Anambas bertahan sebagai zona kuning. Saat ini, jumlah kasus aktif COVID-19 di Lingga dan Anambas masing-masing 26 orang.

Kasus aktif di daerah lainnya seperti di Tanjungpinang, ibu kota Kepri juga turun drastis dibanding pekan lalu yang mencapai sekitar 700 orang. Jumlah kasus aktif di Tanjungpinang sekarang 294 orang.

Baca juga: Kemenkes: Tren kasus aktif menurun konsisten sejak akhir Februari

Tanjungpinang masih sebagai zona oranye, sama seperti Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan dan Kabupaten Natuna. Jumlah kasus aktif di Karimun 161 orang, Bintan 216 orang, dan Natuna 115 orang.

"Mudah-mudahan sebelum Ramadhan Kepri kembali nol kasus aktif COVID-19," ucapnya.

Eko menuturkan jumlah pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 juga turun. Bahkan hari ini tidak ada pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19.

"Kalau pekan lalu, masih ditemukan kasus kematian akibat COVID-19, mesti tidak banyak. Total jumlah pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 sejak pandemi Maret 2020 sampai sekarang 1.878 orang," ungkapnya.

Baca juga: Kemarin, tren kasus aktif COVID-19 menurun hingga Shalat Tarawih

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana, menyatakan kekebalan komunal masyarakat di wilayah itu mencapai 90 persen berdasarkan hasil penelitian Kementerian Kesehatan.

"Penelitian terakhir dilakukan Desember 2021, dengan hasil yang sangat baik. Kekebalan tubuh masyarakat Kepri mencapai 90 persen, sangat tinggi dibanding provinsi lainnya," tuturnya.

Ia menjelaskan, persentase kekebalan komunal hampir sama dengan capaian vaksinasi COVID-19. Selain itu, kekebalan komunal juga dapat terjadi secara alami.

Ketika imun tubuh masyarakat baik, karena olah raga yang teratur, tidur atau istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan yang bergizi sehingga saat terpapar COVID-19, tidak bergejala. Kemudian terbentuk kekebalan tubuh dengan sendirinya setelah sembuh.

"Banyak yang seperti itu, apalagi setelah omicron menyerang masyarakat Kepri. Banyak yang merasa tidak bergejala, dari 100 orang hanya 10 orang yang bergejala," ujar mantan Kadis Kesehatan Kepri itu.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022