Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menilai sosok KH. Zainuddin MZ merupakan tokoh penceramah yang selalu menyerukan persatuan dan kedamaian bagi bangsa Indonesia.

Dia menilai Zainuddin MZ mampu mengemas Islam yang ramah, bukan Islam yang marah, mengemas Islam yang merangkul, bukan yang memukul.

"Beliau yang selalu menyampaikan nasihat persatuan, kesatuan. Setahu saya, almukarrom sosok yang cinta kepada agama, sekaligus cinta kepada Tanah Air," kata Jazilul dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri Haul Ke-11 KH. Zainuddin MZ di Tangerang Selatan, Minggu (20/3) malam.

Dia mengatakan, dalam berdakwah, KH. Zainuddin MZ berkeliling ke seluruh penjuru Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar di dunia.

Jazilul mengajak seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia untuk melanjutkan apa yang menjadi pikiran-pikiran almarhum, terutama tentang kecintaannya kepada agama dan negara.

Baca juga: Said Aqil Kaget Zainuddin MZ Meninggal

Baca juga: Sebagai Dai Zainuddin Tak Ada Duanya


"Beliau tokoh Islam, seorang kiai, ulama, mubaligh, tapi sekaligus seorang politisi. Jangan lupa karena cintanya kepada bangsa ini, beliau ikut politik dan pernah menjadi ketua umum partai," ujarnya.

Dia juga menilai, sosok Zainuddin MZ bukan hanya patut diteladani namun perlu menghidupkan kembali pemikiran-pemikirannya dalam menghadapi tantangan perubahan zaman.

Jazilul menyerukan agar haul KH. Zainuddin MZ ke depan tidak hanya digelar di kediaman keluarga, namun digelar dengan lebih semarak, misalnya, di Masjid Istiqlal Jakarta.

"Sebab, almaghfurlah ini bukan milik keluarga, putra putri almarhum saja, tapi milik bangsa Indonesia. Beliau tidak menyekat-nyekat, saya saja yang orang Jawa Timur mengidolakan, kita bersyukur punya tokoh sekaliber KH. Zainuddin MZ dan tugas kita terus merawat pikiran-pikiran beliau," tuturnya.

Putra Zainuddin MZ, KH. Fikri Haikal Zainuddin menceritakan almarhum begitu gigih dalam mencari ilmu, bahkan, di sela-sela kesibukannya membantu sang ibu Zainabun, berjualan nasi uduk semasa kecilnya,

Dia mengatakan, almarhum sering "mencuri" informasi ketika ada guru yang mengajar di kelas melalui jendela madrasah yang ada di dekat rumahnya.

"Beliau mendengarkan dengan penuh konsentrasi ketika guru menerangkan ilmu di kelas," ungkap Fikri Haikal.

Kiai Fikri Haikal menekankan bahwa KH. Zainuddin MZ mengajarkan rasa toleransi yang tinggi sehingga ketika orang semakin berilmu, makin punya wawasan, makin mendalami, dan tidak pernah usil.

Dia menilai hal yang patut ditiru dari KH. Zainuddin MZ adalah ketika seorang banyak mendapatkan ilmu maka akan semakin moderat dan makin luas cara berpikirnya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022