Kairo (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Satu ledakan Senin malam merusak jalur pipa gas Mesir bertujuan pasok Israel, merupakan serangan terbaru pada jalur suplai di Semenanjung Sinai dalam beberapa bulan terakhir, kata pers setempat Selasa.

Belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai ledakan itu.

Tetapi sejak beberapa bulan lalu Mesir berencana untuk mengintensifkan langkah-langkah keamanan, termasuk penggunaan kamera pengintai, untuk jaringan pipa gas di Sinai Utara yang telah menjadi target serangan.

Hassan Al Mahdi, ketua Egyptian Natural Gas Holding Company mengatakan, langkah-langkah itu termasuk mendirikan pagar yang mengelilingi garis, memperluas kabel berduri dan menggunakan kamera pengintai, kata surat kabar Al-Akhbar pada Senin.

Langkah-langkah itu akan mengambil banyak waktu untuk menyelesaikannya, kata Mahdi.

Operasi pemeliharaan terus berlangsung dan ekspor gas dapat dilanjutkan setelah memperbaiki jalur, katanya menambahkan.

Pipa gas di Arish, satu pusat ekspor gas Mesir untuk negara-negara Timur Tengah seperti Israel dan Yordania, telah dibom oleh penyabot empat kali sejak awal Februari, dengan serangan terakhir pada 12 Juli.

Pada serangan itu, satu jaringan pipa gas alam yang memasok ke Yordania disabotase lagi oleh pria-pria bersenjata tak dikenal, kata pejabat keamanan setempat.

Ledakan, yang terjadi larut malam, menyebabkan api hingga setinggi 20 meter.

Penduduk setempat mendengar ledakan besar. Teknisi berusaha untuk menutup katup pipa.

Ini adalah serangan serupa keempat pada jaringan pipa gas di Arish sejak Februari.

Gubernur Sinai Utara Abdel Wahab Mabrouk mengatakan serangan itu adalah tindakan sabotase terencana dan mirip dengan yang terjadi sebelumnya.

Pada 4 Juli, pipa gas dibom jalur ekspor gas Arish dan memotong pasokan gas ke beberapa negara Timur Tengah serta ribuan rumah tangga lokal.

Ekspor gas alam Mesir ke Israel telah menjadi sasaran kritik Mesir setelah jatuhnya Hosni Mubarak, sebagian karena harga kontrak yang lebih rendah dari tingkat internasional.

Mesir berencana untuk menaikkan harga ekspor gas alamnya.

Seorang pejabat perminyakan Mesir mengkonfirmasi pada awal Juni bahwa konsultasi sedang berlangsung antara Mesir dan negara-negara pengimpor gas dari Mesir.

(Uu.H-AK/A023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011