AsiaNet 46523

JAKARTA, Indonesia, 27 September 2011 (ANTARA/PRNewswire-Asia-AsiaNet) --

Konferensi pertama di Jakarta akan membahas strategi pemboran dan peledakan yang lebih konsisten dan hemat biaya di wilayah Asia

     BERITA UTAMA

     -- Konferensi pertama yang menangani pemboran dan peledakan khususnya di lingkup wilayah Asia
     -- Konferensi akan menyoroti teknologi dan teknik pertambangan baru untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas industri

     Untuk pertama kalinya, tuntutan ekonomi dari negara-negara Asia telah melampaui permintaan dari Amerika dan Eropa, dengan mendorong rantai pasokan bahan di seluruh dunia untuk menemukan cara baru melayani pelanggan mereka. Pertumbuhan ini menantang industri pertambangan khususnya, yang berperan dalam memberikan sumber daya mineral yang dibutuhkan di Asia untuk berkembang.

     Para profesional dari industri pertambangan di dan sekitar Asia akan bertemu untuk membahas tantangan-tantangan ini pada konferensi Drill & Blast Asia 2011 di Jakarta. Agenda ini akan mencari cara baru untuk memaksimalkan produktivitas tambang dan mengurangi kerugian komoditas. Konferensi ini juga akan fokus pada kerja dan keamanan bahan peledak di wilayah Asia di tengah-tengah kenaikan harga minyak diesel dan nitrat amonium.

     Tantangan saat ini terfokus pada upaya mencapai KPI pemboran dan peledakan seperti tingkat fragmentasi yang optimal serta pengurangan getaran ledakan serta gas. Berbagai perusahaan pertambangan telah memiliki berbagai solusi.

     "Untuk peledakan, kami mengukur akibat ledakan dalam hal getaran, suara bising dan gas - yang merupakan dampak atas lingkungan sekitar. Pengawasan geoteknologi membantu kami memastikan hasil-hasil yang telah kami peroleh," kata Ramadoni dari PT Rama Persada Contractors, Indonesia yang akan berbicara mengenai teknik peledakan di tambang bawah tanah berproduksi tinggi pada konferensi tersebut.

     Fokus pada teknologi produktif

     Drill and Blast Asia diharapkan akan mencakup banyak teknologi baru, termasuk elektronik, guna meningkatkan produktivitas serta keamanan.

     Andriko Satria dari PT Newmont Nusa Tenggara berujar: "Kami telah memanfaatkan banyak teknologi baru, terutama GPS berpresisi tinggi untuk pemboran, yang memberikan rancangan dan posisi secara tepat.

     Ramadoni melihat tantangan baru karena operasi pemboran dan peledakan dilakukan lebih dalam. "Di masa datang, kami harus menggali lebih dalam dari sebelumnya agar cukup produktif. Terdapat kebutuhan untuk menghubungkan geoteknik dengan aktivitas pemboran dan peledakan. Karena kami menggali lebih dalam, memastikan stabilitas pertambangan akan menjadi sangat penting."

     Ramadoni dan Andriko Satria termasuk di antara banyak pembicara yang akan memaparkan praktek dan strategi terbaik untuk pemboran dan peledakan pada konferensi tersebut.

     Ini adalah pertama kalinya konferensi Drill & Blast digelar khususnya bagi pasar Asia dan operasi pertambangan. Di Australia, seri Drill & Blast telah memasuki tahun ketiga. Pada tahun 2010, konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 80 delegasi dari operasi pemboran dan peledakan di seluruh benua dan wilayah Asia.

     Drill & Blast Asia 2011 akan digelar mulai tanggal 5 hingga 7 Desember 2011 di Crowne Plaza Jakarta, Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.drillandblastasia.com atau kirim email ke enquiry@iqpc.com.sg.

     Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

     Maria Andersson
     Tel:    +65-6722-9404
     Email:  Maria.andersson@iqpc.com.sg

     SUMBER:  International Quality and Productivity Center (IQPC)

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011