New York (ANTARA News) - Ponsel pintar iPad menjadi senjata rahasia militer Amerika Serikat untuk digunakan sebagai alat bantu dalam menjalankan berbagai misi militer dan kemanusiaan.

Seperti diberitakan ABC News, ponsel pintar iPad digunakan oleh militer AS untuk menentukan lokasi tentara dan juga pasokan bantuan di lapangan.

Militer AS telah menyadari kemampuan perangkat ponsel pintar yang setara fungsinya dengan perangkat-perangkat militer yang mahal.
    
Sejumlah perusahaan swasta telah menciptakan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan militer dan dengan harga yang lebih murah daripada peralatan tempur militer biasanya.
    
"Yang kami butuhkan adalah sebuah kompas, akselerometer (alat pengukur percepatan), dan GPS. Hampir semua ponsel pintar memilikinya," kata Greg d'Arbonne dari Overwatch Systems, anak perusahaan Textron yang merupakan pengembang aplikasi untuk Departemen Pertahanan AS.
    
Menurut d'Arbonne, perangkat iPad dapat digunakan untuk menentukan arah, misalnya dalam misi kemanusiaan, bagi para pengungsi dan mengirimkan pesan untuk memberitahu hingga sekaligus ke 50 pengungsi.
    
"Ada kekhawatiran jika tentara menjatuhkan ponselnya. Jika itu terjadi, anda bisa menonaktifkan ponsel itu dan menggantinya dengan yang baru," kata dia. "Dan anda bisa menghemat 400 dollar AS dari harga perangkat yang dibuat beberapa tahun lalu."
    
Suatu ketika seorang pilot helikopter di Afghanistan frustasi berhadapan dengan peta medan yang asing. Dia kemudian memuat peta tersebut ke dalam iPad. Atasan pilot tersebut menyukai inisiatif sang pilot.
    
Tiga puluh pilot yang lain sekarang terbang dengan menggunakan iPad, sebagai ganti kertas, beserta segala yang diperlukan termuat di dalamnya.
    
Akan tetapi, penggunaan iPad juga mempunyai risiko. Salah satunya adalah faktor keamanan.
    
Peretas yang meretas jaringan Sony Playstation mungkin tertarik untuk meretas perangkat Angkatan Udara AS. Oleh karena itu, ahli enkripsi telah bekerja keras untuk menanggulangi hal tersebut sehingga dibutuhkan usaha keras untuk menekan biayapengeluaran pihak militer.
    
Angkatan Darat AS melakukan latihan berskala besar pada musim panas di Fort Bliss, dekat perbatasan antara Texas dan New Mexico. Para tentara menggunakan Blackberry dan perangkat berbasis Android untuk menggantikan peralatan khusus militer.
    
D'Arbonne mengatakan walaupun perangkat lunak yang dikembangkan perusahaannya ditujukan untuk penggunaan di militer, manager keamanan dalam negeri dan juga lembaga pemberi bantuan juga tertarik dengan teknologi tersebut.
    
Perusahaan itu menamakan aplikasi ponsel pintar itu Insite, untuk digunakan masyarakat sipil, dan SoldierEyes, untuk militer.
    
(SDP-04)

Penerjemah: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011