New York (ANTARA News) - Harga minyak jatuh pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB) setelah data menunjukkan cadangan energi di Amerika Serikat meningkat lebih besar dari yang diperkirakan, mengindikasikan melemahnya permintaan di ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, meluncur 3,24 dolar AS menjadi ditutup pada 81,21 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk November turun jatuh 3,33 dolar AS menjadi menetap pada 103,81 dolar AS per barel.

Harga minyak telah melonjak lebih dari empat dolar AS per barel di New York pada Selasa, mencerminkan keuntungan besar di pasar saham dunia, karena investor berharap bahwa pemerintah Eropa akan mengatasi krisis utang zona euro, yang pada gilirannya akan membantu mendukung permintaan minyak.

Tetapi mereka berbalik arah pada Rabu, karena Departemen Energi AS mengatakan stok minyak mentah naik 1,9 juta barel pekan lalu di Amerika Serikat.

Analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires memperkirakan kenaikan 700.000 barel.

"Minyak mentah membangun kenaikan yang cukup besar, termasuk juga bensin," kata John Kilduff dari Again Capital.

"Tapi yang lebih penting, jumlah rata-rata permintaan empat minggu turun secara signifikan dan saya pikir itu berbicara tentang keadaan ekonomi sekarang dan berkurangnya prospek untuk itu," tambahnya.

Seorang analisis Natixis mengaitkan meningkatnya cadangan minyak mentah terhadap kenaikan impor minyak, "beberapa di antaranya disebabkan oleh penundaan selama beberapa minggu terakhir karena gangguan badai."

Natixis juga mencatat bahwa tingkat pemanfaatan kilang telah berkurang sebesar 0,5 persentase poin. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011