Manila(ANTARA News/AFP) - Pihak berwenang Filipina Kamis mengatakan bahwa korban Topan Nesat meningkat menjadi 35 orang, dan mungkin akan naik lebih lanjut karena puluhan orang lagi hilang dua hari setelah badai menerjang negara itu.

Kepala Kantor Pertahanan Sipil, Benito Ramos, mengatakan bahwa air banjir telah perlahan-lahan surut, meskipun tetap merendam daerah-daerah yang luas, khususnya lahan-lahan pertanian.

"Kami telah mencatat 35 kematian, dan penyelamat menggunakan perahu karet serta sampan untuk membantu mereka di daerah yang masih banjir," kata Ramos kepada AFP.

Korban tewas bertambah 13 dari angka terakhir yang dilaporkan Rabu malam.

Ramos mengatakan, tentara, polisi dan personel penyelamat lain telah bekerja non-stop untuk membantu mereka yang terkena banjir, tetapi masih 45 lagi yang dinyatakan hilang, sehingga angka kematian akan terus bertambah.

"Kami hanya berdoa bahwa kita akan menemukan mereka masih hidup, tapi kenyataan berbicara, jumlah kematian mungkin masih bertambah," katanya.

Ramos mengatakan, banyak dari yang hilang adalah nelayan yang berlayar di depan badai, meskipun ada peringatan untuk tetap di darat.

Nesat menghantam pulau utama Filipina, Luzon pada Selasa, membawa hujan deras dan angin yang menyebabkan gelombang badai dan banjir besar.
(AK) 

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011