Jakarta (ANTARA) - Delegasi W20 dari Italia Annamaria Tartaglia mengatakan pandemi COVID-19 memberikan peluang besar untuk menempatkan perempuan di pusat aktivitas ekonomi.

“Pandemi telah membuat beberapa hambatan bagi perempuan dan ketidaksetaraan gender menjadi lebih akut. Namun pandemi juga memberikan peluang besar untuk menempatkan perempuan di pusat aktivitas ekonomi dan masyarakat kita,” ujar Annamaria Tartaglia dalam Seminar Pemberdayaan Wirausaha Perempuan Melalui Bisnis Inklusif yang diselenggarakan secara virtual, Selasa malam.

Dalam hal pemberdayaan, lanjut Annamaria, perempuan harus kembali ke dunia kerja dan ke pusat aktivitas ekonomi yang membentuk masa depan.

“Untuk memberdayakan perempuan ada tiga hal. Pertama, bawa lebih banyak wanita kembali ke dunia kerja dan ke pusat aktivitas ekonomi yang membentuk masa depan,” kata dia.

Kedua, lanjut Annamaria, membangun masyarakat inklusif dan budaya tempat kerja yang membongkar stereotip gender.

“Ketiga, Melancarkan jalan bagi perempuan menuju kepemimpinan dan kepemilikan bisnis,” kata Annamaria.

Terkait Presidensi G20 Indonesia, ia merekomendasikan lima hal kebijakan yang bisa diambil terkait perempuan.

“Pertama, menempatkan kesetaraan gender di ‘jantung’ keputusan penganggaran dengan menciptakan model ekonomi yang inklusif dan inovatif yang bekerja untuk perempuan dan fokus pada pencapaian kesejahteraan manusia,” kata dia.

Kemudian, memastikan keterwakilan perempuan yang setara di semua tingkat pengambilan keputusan di badan publik dan swasta, nasional dan global, politik dan ekonomi pada tahun 2030; mengadopsi rencana multi-tahun untuk mencapai tujuan ini dan memantau kemajuan setiap tahun

“Ketiga, kumpulkan, analisis, dan laporkan semua area yang diidentifikasi menggunakan data sensitif gender. Keempat, mengembangkan penilaian dampak gender, tanpa meninggalkan siapa pun, dalam desain, implementasi, pemantauan dan evaluasi semua inisiatif legislatif, politik, strategis dan program termasuk rencana rekonstruksi pascapandemi, dan strategi perubahan iklim,” kata Annamaria.

Terakhir, lanjut dia, mempromosikan pendidikan dengan berinvestasi dalam infrastruktur untuk memastikan perempuan dan anak perempuan memiliki akses ke dan berpartisipasi dalam pendidikan pra-sekolah hingga perguruan tinggi, termasuk pendidikan dini

“Mendukung perempuan dalam hal pelatihan teknis dan kejuruan, keterampilan digital, keuangan dan kewirausahaan, dan pembelajaran seumur hidup. Hal ini untuk memungkinkan perempuan mendapatkan pekerjaan yang berkualitas dengan melanjutkan pendidikan,” ujar dia.

Baca juga: Membangun ekosistem kesetaraan gender untuk masa depan berkelanjutan
Baca juga: Menkeu: Dorongan bagi potensi perempuan tambah 26 persen PDB global
Baca juga: Sri Mulyani: Kesetaraan gender beri 12 triliun dolar AS PDB global


 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022