TIIWG G20 membuka peluang pembangunan ekosistem yang mendukung percepatan industri 4.0 di tingkat domestik maupun internasional serta pemulihan COVID-19 yang kuat dan inklusif
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian menyebutkan Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 menjadi momen penting untuk kerja sama dalam penerapan Industri 4.0.

"Indonesia sebagai salah satu negara industrialis dunia berkesempatan menjadi pelopor bagi pengembangan kerja sama ini dan diharapkan hasil kerja sama ini akan bermanfaat bagi negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya, khususnya negara-negara berkembang," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko SA Cahyanto lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.

Eko mengemukakan industri 4.0 menjadi isu penting yang akan dibahas dari enam isu prioritas di TIIWG.

Terlebih, digitalisasi telah menghasilkan sistem produksi dan perdagangan generasi baru. Misalnya, e-commerce telah mengurangi biaya dalam perdagangan internasional, serta menghubungkan lebih banyak usaha kecil dan konsumen secara global.

"Oleh karena itu, kebijakan industri di masa ini harus memperhitungkan perdagangan digital modern dan adopsi teknologi digital pada industri. Dampak digitalisasi pada perdagangan dan industri tidak dapat dianggap terpisah," paparnya.

Eko menjelaskan transformasi digital di sektor manufaktur umumnya berupa manajemen, bisnis, dan model produksi yang baru untuk memfasilitasi inovasi dan pengenalan produk baru. Big data, cloud computing, dan artificial intelligence tidak lagi menjadi domain eksklusif perusahaan teknologi saja.

Sektor ekonomi tradisional juga sudah memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing produksinya.

"Jadi, masa depan pertumbuhan di era industri 4.0 ini akan bergantung pada tingkat penyerapan teknologi tersebut dan penerapannya pada industri. Sayangnya, manfaat perubahan teknologi dan digitalisasi cenderung tidak merata dan hanya dimanfaatkan antarperusahaan di dalam suatu negara," tuturnya.

Di bawah Presidensi G20 Indonesia 2022, TIIWG G20 memusatkan perhatiannya pada perlunya pendekatan terintegrasi untuk memajukan industri 4.0, serta memfasilitasi pendekatan inovasi dan transformasi digital untuk industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Pendekatan ini melibatkan pemangku kepentingan dalam proses transformasi industri 4.0 dan bertujuan untuk mewujudkan ekosistem industri 4.0," ungkap Eko.

Menurutnya, kerja sama internasional akan menjadi salah satu kunci dalam mengatasi tantangan ini, transformasi industri 4.0 dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"TIIWG G20 membuka peluang pembangunan ekosistem yang mendukung percepatan industri 4.0 di tingkat domestik maupun internasional serta pemulihan COVID-19 yang kuat dan inklusif," imbuhnya.

Lebih lanjut, TIIWG membuka dialog G20 tentang industri 4.0 di antara anggota G20 dalam rangka memajukan industri yang inklusif dan berkelanjutan.

Dialog tentang Industri 4.0 juga berpotensi menjadi platform utama untuk memajukan pemahaman bersama tentang masalah industri 4.0 dengan perwakilan dari negara-negara G20 di seluruh ekosistem industri 4.0.

Eko menyampaikan bahwa Kementerian Perindustrian akan menjadi penyelenggara dalam pertemuan pertama TIIWG di Solo, Jawa Tengah, pada 30 Maret-1 April 2022.

Kota Solo dipilih berdasarkan beberapa alasan. Pertama, Solo merupakan kota dengan sejarah kejayaan yang panjang di masa lalu, termasuk sebagai pusat industrialisasi di Pulau Jawa. Di Solo Raya, selama sepuluh tahun terakhir, industrialisasi berjalan cukup masif. Beberapa industri memilih Solo Raya sebagai homebase produksi.

"Bahkan, di Solo dahulu terdapat pabrik gula yang dibangun oleh Mangkunegoro IV dan merupakan pabrik gula terbesar di dunia saat itu," ujar Eko.

Di bekas pabrik gula tersebut atau yang dikenal sebagai The Tjolomadoe, akan dilakukan showcasing kemampuan industri dalam negeri.

Baca juga: Kemenperin fasilitasi IKM dan SMK manfaatkan teknologi industri 4.0
Baca juga: Kemenperin: Industri elektronika dan telematika jantung Indonesia 4.0
Baca juga: Kemenperin pacu akselerasi kawasan industri generasi keempat


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022