Jakarta (ANTARA) - Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) telah menyalurkan dana zakat kepada 1,2 juta penerima manfaat di 14 negara sepanjang 2021.

Penasihat senior UNHCR Khaled Khalifa dalam acara peluncuran Laporan Tahunan Filantropi Islam UNHCR 2022 secara virtual di Jakarta, Rabu, mengatakan 2021 adalah tahun yang penuh tantangan dalam mengatasi dampak COVID-19.

Namun di balik itu, kata dia, ada dukungan dari masyarakat dunia untuk saling membantu melalui zakat.

“Terlepas dari kenyataan ini, sungguh menginspirasi melihat kemurahan hati dan dukungan dari lebih dari 40 mitra filantropi Islam di seluruh dunia,” kata Khalid.

Sejak pembentukannya pada 2019, kata dia, dana zakat UNHCR telah berdampak pada kehidupan lebih dari 4,3 juta orang terlantar di seluruh dunia, terutama di Asia, Afrika, dan kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).

“Memberikan bantuan penyelamatan jiwa untuk memenuhi kebutuhan darurat mereka, ini adalah terobosan,” katanya.

Di sisi lain, dalam konteks di mana lebih dari 86 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan hampir 60 persen di antaranya berasal dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), kebutuhan terhadap bantuan kemanusiaan terus meningkat, kata dia.

Dalam kesempatan itu, Khalid menyampaikan terima kasihnya kepada mitra utama UNHCR di Asia, yaitu lebih dari 10 lembaga Islam milik publik atau swasta yang telah bergerak maju untuk mendedikasikan zakat dan sedekah bagi para pengungsi di Indonesia, Malaysia, Afghanistan, Yordania, dan Suriah.

“Saya berterima kasih secara khusus kepada Baznas dan Rumah Zakat di Indonesia,” katanya.

Ia juga berterima kasih kepada Majelis Agama Islam Wilayah Persekutuan (MAIWP) Malaysia dan Yayasan Rahmatan Lil Alamin Singapura.

“Kami bangga dan bersyukur dengan kepercayaan ini dan kami berkomitmen untuk memelihara kemitraan untuk tumbuh bersama filantropi Islam yang berdampak pada pengungsi dan komunitas di Asia dan global,” katanya.

Baca juga: UNHCR belum bisa pastikan lokasi penampungan 114 imigran Rohingya
Baca juga: Pemerintah diminta bersikap tegas terhadap UNHCR


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022