Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, audit keselamatan bagi setiap perusahaan transportasi harus dilakukan untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan prosedur keselamatan dilakukan, terlebih pada perusahaan dengan banyak kasus kecelakaan.

"Sekarang sedang dilakukan audit ke perusahaan yang beberapa waktu terakhir banyak kecelakaan. Termasuk kita cek kembali nahkoda. Seperti yang di Banjarmasin, itu `pure` kesalahan nahkoda," kata Freddy di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, pihaknya ingin melihat dan mengaudit seberapa besar faktor keselamatan itu di dalam perusaahan ditempatkan.

"Karena kalau kita lihat rata-rata, harusnya waktu kendaraan-truk masuk di Surabaya, dia harus mengerti persis kapasitas muat berapa dan yang keluar masuk itu harus diikuti dengan baik, tidak bisa dibiarkan begitu saja," katanya.

Freddy mengatakan, bila usai audit ditemukan ada kelemahan tentu bisa diberikan sanksi.

"Kita lihat kalau kita kasih teguran. Tiga kali teguran tidak berubah kita tarik trayeknya. Mereka harus belajar juga karena pemerintah sebagai regulator kita berikan otoritas ke operator untuk berikan pelayanan ke masyarakat. Masalah keselamatan itu harus built in dengan mereka. Kita harus belajar. Tidak mungkin kita mencek nahkoda, bagaimana manuvernya.Kewaspadaan terhadap keselamatan harus dipertahankan," tegasnya.

Terkait musibah terbakarnya Kapal Motor Marina IX di Pelabuhan Tanjung Perak, Menteri Perhubungan mengatakan pengusutan peristiwa itu sedang dilakukan termasuk audit keselamatan kapal motor tersebut.

"Kalau itu peristiwanya kan lagi diperiksa,kenapa bisa terbakar.Meninggalnya itu karena mereka berebut keluar," katanya.

(P008/D011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011