Ambon ( ANTARA News)- Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Said Assagaff memandang perlu mengklarifikasi adanya pemberitaan sejumlah media nasional, baik cetak maupun elektronik, bahwa status kota Ambon masih siaga satu, paska konflik antarwarga pada 11 September 2011.

"Jujur, kami (Pemprov Maluku) kage dengan pemberitaan tersebut karena memberkan kesan yang dikhawatirkan membuat citra Maluku di tingkat nasional dan internasional menjadi buruk," katanya, di Ambon, Sabtu.

Wagub mengisyaratkan dampak dari pemberitaan tersebut mengakibatkan sejumlah kegiatan yang dilaksanakan di Ambon menjadi terganggu.

Dampaknya sejumlah negara terpaksa memperingatkan pemudanya agar mempertimbangkan mengikuti Pertemuan Pemuda Dunia untuk Perdamaian yang penyelenggaraannya di Ambon pada 30 September - 2 Oktober 2011.

"Majelis Pemuda Dunia itu memiliki 125 anggota. Awalnya sebanyak 80 - an negara telah mendaftar, tapi dampak aksi teror bom di Solo maupun Ambon, termasuk konflik antarwarga yang diperkeruh status siaga satu sehingga sebagian besar mengurungkan minatnya mengikuti kegiatan menyuarakan perdamaian dunia," tegas Wagub.

Dia menandaskan pemberitaan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan sehingga bisa saja membuat orang Maluku tersinggung karena sangat menganggu penyelenggaraan sejumlah kegiatan di daerah ini.

"Kita orang Maluku bisa marah terhadap berita yang tidak benar karena kenyataannya stabilitas keamanan semakin kondusif terlihat dari angkutan kota kembali beroperasi di terminal Mardika maupun aktivitas pasar di sana normal kembali," tegas Wagub.

Begitu pun aktivitas lalu lintas, pendidikan dan perkantoran sudah berjalan normal seperti biasanya, tanpa ada rasa saling curiga diantara warga Ambon.

Dampak lain dari pemberitaan tersebut, tandas Wagub, masyarakat Maluku terus diolok-olok karena dianggap tidak mampu memelihara perdamaian yang dibangun dengan susah payah paska konflik sosial 1999.

Apalagi Polda Maluku, tambahnya, tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa situasi dan kondisi Ambon dalam status siaga satu.

"Kapolda Maluku Brigjen Pol Syarief Gunawan sudah menyatakan tidak pernah memberikan pernyataan Ambon siaga satu, sehingga pantas jika orang Maluku berontak dan marah dengan pemberitaan yang tidak sesuai kenyataan sebenarnya ini," katanya. 

(ANT)




Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011