Beijing (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Tiga orang di China selatan telah tewas setelah topan tropis kuat memicu banjir, merobohkan rumah dan merusak lahan pertanian, demikian laporan media setempat Ahad.

Topan itu, yang kekuatannya melemah dari badai setelah memporak-porandakan pulau utama Filipina, Luzon, pekan lalu, telah mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar 219 juta dolar AS di wilayah Guangxi, demikian laporan Xinhua, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad malam.

Tiga warga desa tewas setelah rumah mereka ambruk atau dihanyutkan air dalam hujan lebat di kabupaten Lingshan, kata Xinhua.

Permukaan air di lima sungai di daerah tersebut telah melewati batas berbahaya pada Ahad pagi, kata laporan itu, yang mengutip keterangan petugas pengendali banjir.

Beijing, yang telah mengeluarkan peringatan siaga merah pertama tahun ini, menurunkan tingkat Topan Nesat jadi "topan tropis kuat", yang melambat di laut setelah memaksa 300.000 orang mengungsi di pulau wisata Hainan, Kamis (29/9).

Topan kedua, Nalgae, diperkirakan menerjang pantai China selatan dalam beberapa hari mendatang, setelah menimbulkan kekacauan baru di Filipina.
(Uu.C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011