New York (ANTARA News) - Wall Street mengalami kemerosotan pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena kekhawatiran tentang ekonomi, penularan dari krisis utang Eropa dan rumor kebangkrutan American Airlines, menyeret pasar turun.

Meskipun terjadi `rally` singkat karena berita bahwa indikator utama kesehatan sektor manufaktur Amerika Serikat lebih baik dari yang diperkirakan, indeks utama mengakhir hari dengan tegas dalam posisi merah, lapor AFP.

Dow Jones Industrial Average turun 258,08 poin (2,36 persen) menjadi 10.655,30 pada penutupan, level terendah sejak September 2010.

S&P 500 turun 32,19 (2,85 persen) menjadi 1.099,23, dan indeks komposit teknologi berat Nasdaq turun 79,57 poin (3,29 persen) menjadi 2.335,83.

"Sebuah kuartal baru membawa kurang lebih sama di Wall Street," kata Sameer Samana dari Wells Fargo. "Kekhawatiran tentang Eropa mendorong Dow melemah tajam setelah Yunani mengatakan akan gagal mencapai target defisit untuk 2011 dan 2012."

Saham perbankan menerima banyak pukulan.

Bank of America diperdagangkan turun 9,6 persen, Citigroup turun 9,8 persen, JPMorgan Chase turun 4,9 persen dan Morgan Stanley turun 7,6 persen.

Juga dalam sorotan adalah American Airlines. Sahamnya berakhir turun 33,1 persen, di tengah rumor bahwa perusahaan induknya AMR Corp akan mengajukan perlindungan kebangkrutan.

Analis Morningstar, Basili Alukos mengatakan, aksi jual terjadi setelah sejumlah "abnormal" pilot pensiun dalam dua bulan terakhir, dengan para pilot berusaha untuk menjual saham mereka sendiri di perusahaan keluar dari ketakutan akan gagal.

Pandangan itu ditolak oleh analis lainnya.

"Sementara kami melihat AMR sebagai maskapai penerbangan AS dengan finansial lemah, pihaknya memiliki 5,0 miliar dolar AS dalam bentuk tunai/investasi pada akhir kuartal kedua. Kami perkirakan pada kuartal ketiga merugi sekitar 110 juta dolar dan kami tidak berpikir perusahaan telah terbakar melalui jumlah uang tunai yang tidak masuk akal," kata Jim Corridore dari Standard & Poor`s Equity Research.

"Untuk alasan ini, kita akan terkejut dengan pengajuan kebangkrutan dalam 12 bulan berikutnya."

Pasar yang lebih luas telah memulai hari di tengah laut merah yang kini akrab -- di tengah berita bahwa Yunani tidak akan memenuhi target pemotongan defisit -- fokus di Wall Street berpaling ke dalam negeri.

Indeks pembelian manajer (PMI) dari Institute of Supply Management, sebuah indikator yang dipnatau seksama dari sentimen di sektor manufaktur, menunjukkan sebuah kenaikan mengejutkan.

"PMI mencatat 51,6 persen, meningkat satu persentase poin dari Agustus, menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur untuk 26 bulan berturut-turut, pada tingkat yang sedikit lebih tinggi," kata Bradley Holcomb dari ISM.

Ekonom telah memperkirakan indeks untuk tumbuh pada tingkat lebih lambat menjadi 50,5 poin.

Angka tersebut mendorong Dow untuk naik moderat sekitar 0,2 persen selama awal hari.

Tapi berita dari Eropa terus membebani pasar AS.

Harga obligasi naik secara signifikan. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun turun menjadi 1,75 persen dari 1,92 persen pada Jumat, sedangkan hasil obligasi 30-tahun turun menjadi 2,72 persen dari 2,92 persen.

Harga dan imbal hasil obligasi bergerak dalam arah yang berlawanan. (A026/A027)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011