Singapura (ANTARA News/AFP) - Harga minyak mentah turun di perdagangan Asia pada Selasa, karena dimulainya kembali produksi minyak mentah Libya lebih cepat dari yang diperkirakan ditambah bertahannya kesengsaraan ekonomi global, kata analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, jatuh 87 sen menjadi 76,74 dolar AS per barel pada sore hari.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 83 sen menjadi 100,88 dolar AS.

"Minyak berjangka terus berada di bawah tekanan dari kekhawatiran atas krisis utang zona euro dan meningkatnya pasokan minyak mentah," kata Victor Shum, prinsipal senior untuk konsultan energi Purvin and Gertz di Singapura.

"Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga minyak adalah prospek (lemah) untuk pertumbuhan ekonomi, krisis utang zona euro dan ekonomi AS yang lesu," katanya kepada AFP.

Pesimisme atas kondisi ekonomi AS dan kekhawatiran bahwa negara-negara zona euro tidak akan mampu menangkis krisis utang adalah faktor penting yang menyeret turun harga minyak mentah selama beberapa minggu terakhir.

Sentimen pedagang terpukul lebih lanjut pada Selasa ketika Eropa menangguhkan lagi sebuah keputusan tentang janji tidak akan memblokir pinjaman untuk Yunani yang sarat utang, memerintahkan Athena untuk memangkas pengeluaran pemerintah.

Pasar minyak juga tertekan oleh pemulihan cepat kemampuan produksi minyak mentah Libya setelah mereka terganggu oleh kerusuhan sipil yang mencapai puncak dengan pemecatan pemimpin veteran Moamer Kadhafi.

"Produksi minyak mentah Libya akan datang kembali, lebih baik dari yang diharapkan, menempatkan tekanan turun pada minyak," kata Shum.
(SYS)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011